Mau cerdas? Membacalah. Mau beroleh ide menulis? Membacalah. Mau kepoin si doi? Membacalah tulisannya.
Membaca di sini bukanlah sembarang membaca, membunyikan kata demi kata tanpa tahu maknanya. Membaca sembari berpikir, di mana selain tahu kata apa yang dibaca, tahu juga apa makna di dalamnya.
Terhadap sebuah tulisan, pembacaan diawali dari judul kemudian berlanjut ke isi tulisan.Â
Akhir-akhir ini, marak tersebar berita dengan judul clickbait. Judul yang dibuat sebombastis mungkin, untuk menarik minat pembaca meng-klik beritanya. Ketika di klik, pembaca terjebak dengan informasi yang tidak semenarik judulnya, alias biasa saja. Sementara itu, pemilik portal berita telah mendapatkan pemasukan dari hasil klik kita.Â
Judul yang menarik memang trik untuk memperkaya pengunjung. Ibarat memancing, judul adalah umpan dan pembaca adalah ikan. Umpan dibentuk seunik mungkin, terkadang merupakan ikan kecil buatan berwarna-warni. Nah, ikan besar menjadi tertarik dan memakannya. Itulah kita, jumlah pembaca besar yang ditargetkannya.Â
Bentuk kekecewaan terbesar adalah bila isi berita hanya sedikit dan tidak material menambah pengetahuan. Dari keseluruhan tulisan, komposisi berita baru lebih sedikit dibanding berita pengulangan.Â
Ada pula ketika kutipan tulisan yang dimuat hanya sepenggal, bisa berbahaya karena mungkin jadi bukan itu pesan inti dari tulisan yang dikutip.Â
Nah, guna mendapatkan pesan yang utuh dari sebuah tulisan, sebaiknya proses membaca dilakukan dari awal sampai akhir, alias tuntas/tamat. Selengkapnya, ini manfaatnya:
Tahu alur ceritanya;
Setiap tulisan pasti memiliki alur, baik maju maupun mundur. Ketika kita membaca di tengah-tengah alur, tentunya akan bingung mengapa bisa begini dan begitu. Nah, jawaban atas pertanyaan hanya bisa ditemukan bila membaca urut semua paragrafnya.
Tepat menemukan pesan inti;