Mohon tunggu...
HIDAYAH RAHMAD
HIDAYAH RAHMAD Mohon Tunggu... Lainnya - -HnR-

Pekerja Profesional dan Interpreter

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengajarkan Nilai Kasih Sayang pada Anak Sejak Dini

17 September 2020   09:34 Diperbarui: 17 September 2020   09:40 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : freepik.com

Perasaan kasih sayang, pada dasarnya adalah anugerah yang ditanamkan oleh Tuhan ke dalam hati setiap manusia. Tugas kita sebagai orang yang dibekali perasaan tersebut adalah memelihara dan menumbuhkannya terus-menerus agar rasa itu tetap hidup dengan segala potensi besarnya. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan kasih sayang pada anak?

Mengenalkan Nilai Kasih Sayang

Salah satu periode waktu yang paling baik untuk menumbuhkan rasa kasih sayang adalah saat seorang masih berusia dini.  Sehingga, di sini jelas peran orangtua sangat penting dalam upaya mempertahankan satu-dua generasi yang tidak fakir pemahaman akan nilai berharga tersebut.

Sebagai orangtua--meskipun masih berstatus magang--saya merasa terpanggil untuk turut ambil bagian dalam peran besar ini. Kami berusaha mengajarkan pengalaman-pengalaman pertama pada anak tentang nilai kasih sayang melalui interaksi dengan lingkungan terdekatnya.

Sebagai langkah awal, sebuah boardbook kecil yang berjudul "Sayang" kami pilih sebagai salah satu buku pertama yang kami bacakan kepada anak kami saat usianya masih terhitung puluhan hari. Buku ini hanya terdiri dari kata-kata singkat dengan value menanamkan rasa kasih sayang di antara anggota keluarga.

Harapan kami jelas, agar anak ini mengenal nilai kasih sayang dari tahap pembelajaran sedini mungkin. Saat ini, di usianya yang telah menginjak 20 bulan dia masih menyukai buku itu, bahkan sesekali tanpa kami bacakan pun dia bisa mendengungkan sendiri kata-kata yang ada dalam buku tersebut.

Mendefinisikan Kata-kata

Selanjutnya, tugas kami adalah berusaha untuk membantunya mendefinisikan setiap kata yang telah dia serap, ke dalam bentuk emosi yang perlu untuk dia ketahui. Kami mencontohkan bagaimana sebuah kata "sayang" itu dapat dia pahami dalam bentuk lain berupa ekspresi atau tindakan. Kami sering memeluknya, berbicara kepadanya dengan lembut, dan memperlakukan dia dengan baik sebagai interpretasi dari kata sayang tersebut.

Untuk sekarang ini, secara pemahaman dia hampir sepenuhnya mampu mengenali bentuk ekspresi kasih sayang. Dia juga bisa membedakan beberapa emosi dasar yang dia miliki, seperti perasaan senang, marah, dan sedih, sesuai konteknya.

Di suatu pagi, ketika dia bangun tidur dan mendapati saya tak ada di dekatnya, dia tampak memanggil-manggil saya, kemudian mendekati saya yang duduk di sofa ruang tamu, terus memeluk saya sambil berkata, "Sayang...". Seketika dada saya menghangat, di sana ada luapan perasaan bahagia yang tak terdefinisikan oleh kata-kata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun