Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Strategi Licik China dan AS dalam Membodohi Indonesia

29 Oktober 2020   18:17 Diperbarui: 29 Oktober 2020   18:22 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal itu ditengarai yang tak lain dan tak bukan, karena LCS merupakan jalur pelayaran yang sangat strategis dengan sepertiga kapal di dunia melewati LCS. Selain dikarenakan posisinya yang potensial, faktor sejarah juga perlu dipertimbangkan dalam urusan LCS.

Dalam buku yang Saya baca, berjudul "1943", disebutkan bahwa China memulai misi pelayaran pertama yang dipimpin oleh Cheng Ho. Misi itu merupakan misi besar China dalam catatan sejarah dunia, karena bertujuan untuk menjelajahi dunia. 

Bahkan, terdapat banyak bukti kersipan yang mengatakan bahwa, China sudah lebih dulu menjelajahi negara-negara di dunia sebelum masa kejayaan bangsa Eropa. 

Namun sayangnya, setelah berganti dinasti, banyak arsip penemuan yang justru dibakar oleh otoritas kerajaan China dan membuat negara itu menjadi negara tirai bambu pada zaman dulu.

Bangsa Arab, India, dan juga Nusantara (Indonesia) bahkan disebutkan dalam buku itu, bahwa sudah terjadi sebuah hubungan antara China, India, Arab, dan Indonesia dalam urusan perdagangan. Namun masa kejayaan China berakhir setelah pembakaran arsip, yang menunjukan dimulainya peradaban Eropa melalui VoC.

Dalam banyak kesempatan, Saya sudah memberikan artikel mengenai posisi Indonesia yang berada di lintas jalur sutera. Pulau Natuna merupakan salah satu asset yang harus dipertahankan oleh Indonesia, karena Natuna berada di dalam posisi strategis untuk urusan perdagangan.

VoC datang ke bumi Nusantara tentunya bukan tanpa sebab yang jelas. VoC mengeruk sumber daya alam Indonesia yang melimpah, tidak terlepas dari keberadaan jalur sutera.

Jalur sutera merupakan jalur perdagangan yang sangat strategis dan potensial, maka dari itu banyak negara produsen mengincar jalur sutera ini guna kepentingan ekonomi mereka. Sedangkan perang dagang yang terjadi antara China dan Amerika Serikat, merupakan sebuah babak baru dalam rencana menguasai jalur sutera.

Yang sangat disayangkan oleh Saya adalah, rakyat tidak dibekali informasi mengenai keberadaan jalur sutera yang dimiliki oleh Indonesia. Padahal, rakyat wajib tahu mengenai jalur sutera yang dimiliki oleh Indonesia, agar generasi penerus berkompeten dalam hal geo politik luar negeri dan juga kebijakan luar negeri Indonesia. 

Sungguh sangat memperihatinkan, ketika rakyat dipaksa untuk "bodoh" di tengah melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki oleh negara ini. Dan juga, rakyat sengaja dibuat "bodoh" agar tidak mengetahui posisi strategis Indonesia dalam urusan perdagangan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun