Mohon tunggu...
Sahabat Husnil
Sahabat Husnil Mohon Tunggu... Penulis

Saya bernama Husnil Mubarak, berasal dari Kota Parepare, daerah yang sangat kecil namun sering di sebut Tana Uddani (bahasa bugis) yang berarti tanah yang selalu di rindukan. Memang Kota Parepare di apit oleh tiga daerah yakni Pinrang, Sidenreng Rappang dan Barru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bernardo Tavares, Jejakmu Abadi di Makassar

3 Oktober 2025   11:55 Diperbarui: 3 Oktober 2025   11:55 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bernardo Tavares, Jejakmu Abadi di Makassar

Kau datang dari jauh, membawa ilmu, membawa bara,
tak banyak yang tahu siapa engkau sebenarnya,
namun dalam diam, kau buktikan segalanya,
bahwa sepak bola bukan sekadar angka dan nama.

Di Makassar, engkau menemukan rumah,
di tengah sorak-sorai yang tak pernah menyerah.
Kau ajari pemain mencintai kerja keras,
berlari, berjuang, meski tubuh hampir patah.

Lihatlah, sejarah itu akhirnya tiba,
PSM Makassar kembali menjadi juara liga.
Bukan hanya piala yang kau tinggalkan,
tapi keyakinan bahwa mimpi bisa diwujudkan.

Tribun menyala, nama Tavares diteriakkan,
dengan gebrak meja, dengan tatapan penuh keyakinan.
Engkau bukan sekadar pelatih di garis lapangan,
kau adalah api yang menghidupkan semangat juang.

Kini kabar itu datang, langkahmu harus berpisah,
dan kota Daeng harus rela melepas sejarah.
Namun ingatlah, di setiap rumput yang hijau,
di setiap bola yang berputar,
dalam nyanyian supporter yang bergema,
namamu akan tetap abadi selamanya.

Terima kasih, Bernardo Tavares,
atas cinta, atas perjuangan, atas darah dan keringatmu.
Kau bukan hanya meninggalkan klub,
kau meninggalkan legenda,
kau meninggalkan hati yang telah kau ukir dengan tinta juara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun