Jadi, memang betul desakan Amerika terhadap China untuk mengakhiri penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur, pada November 2019 merupakan sikap kamuflase dan mencoba meraih simpati publik terlebih umat Islam, demi kepentingan ekonomi dan politik Amerika di negara-negara Islam, dan bukan murni wujud kepedulian kemanusiaan.Â
Sebab, kepedulian pada muslim Uighur di China kontras dengan Palestina. Walaupun begitu, pada prinsipnya, yang menanggung beban adalah PBB, karena PBB sebagai organisasi perdamaian dunia tidak sanggup menjalankan fungsi dan perannya dengan baik.
Walaupun, konflik Israel vs Palestina, yang hingga kini belum dapat diselesaikan dengan baik, tentu bukan hanya kalangan Islam, tapi kita semua sebagai umat beragama yang benci terhadap penindasan dan peperangan, hanya mampu memanjatkan doa kepada Sang Pencipta, meminta intervensi-Nya, untuk mendamaikan Israel dan Palestina, sebab PBB sebagai organisasi keamanan dunia, sulit diharapkan untuk menyelesaikan persoalan kemanusiaan di Israel maupun Palestina. Anggap saja PBB "lemah sahwat" terkait konflik Israel kontra Palestina.