Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Konflik Israel-Palestina dan PBB "Lemah Sahwat"

20 Mei 2021   00:25 Diperbarui: 20 Mei 2021   00:36 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kompas. Com via AFP Photo/Mahmud Hams

Karena menganggap PBB abai terhadap konflik Israel-Palestina, dan tentunya isu kemanusiaan dan stabilitas politik internasional. Sejujurnya, publik merasa kecewa terhadap PBB, karena begitu tinggi ekspektasi terkait mengatasi konflik Israel dan Palestina disandarkan kepada PBB, namun harapan seperti jauh api dari panggang.

Peran yang tidak menonjol dari PBB, memang dapat ditebak, sebab ada kekuatan Amerika Serikat (AS) begitu kuat yang dapat menyandera kebijakan PBB, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/5/2021) China menuduh Amerika Serikat (AS) mengabaikan penderitaan rakyat Palestina, setelah Washington memblokir pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Bahkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, secara tegas mengatakan kepada media bahwa Amerika Serikat sendirian menghalangi-halangi DK PBB untuk berbicara tentang konflik Israel -- Palestina, dan Amerika berdiri di sisi berlawanan dari komunitas internasional. Bahkan, Chunying membandingkan dengan kejadian yang menimpa muslim Uighur di China, di mana saat itu, seruan bersama dari AS, Inggris, dan Jerman agar China mengakhiri penindasan terhadap minoritas Muslim Uighur.

"Apa yang kami rasakan adalah bahwa AS terus mengatakan mereka peduli dengan hak asasi orang-orang Muslim, tetapi mengabaikan penderitaan rakyat Palestina," tegas Hua Chunying pada AFP yang dikutip Kompas.com

Sikap Amerika Serikat yang mempengaruhi PBB dan terkesan melindungi Israel, memang bukan tanpa alasan. Sebab, tokoh-tokoh penting Yahudi di Amerika merupakan figur-figur sentral dapat berperan penting terhadap segala kebijakan Amerika terkait Timur Tengah. 

Seperti ditulis Herry Nurdi pada Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia, tokoh-tokoh Yahudi di Amerika seperti Paul Wolfowitz, Lewis Libby, Douglas J Feith, Richard Perle, Edward Luttwak, Henry Kissinger, Dov Zakheim, Kenneth Adelman, Robert Satloff, Elliott Abrams, Ari Fleischer, dan David Frum. Mereka adalah aktor penting yang setiap saat mempengaruhi Amerika Serikat (AS) dalam mengambil sikap soal Timur Tengah, yang pada prinsipnya tidak dapat merugikan Israel.

Walaupun, penegasan Hua Chunying soal Amerika Serikat (AS) menghalangi DK PBB, sulit untuk mengatakan nama-nama di atas berada di balik tindakan tersebut, namun kiprah mereka selama ini, sejak presiden George Walker Bush memimpin Amerika dan terjadi peperangan di Irak dan sejumlah negara di Timur Tengah. 

Sehingga, wajar jika juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying melontarkan kritikan kepada AS, maka nama-nama tersebut menjadi segar kembali diingat.

Dan sikap Amerika yang melindungi Israel memang sudah menjadi rahasia publik, seperti pada awal kepemimpinan George Walker Bush, mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, menyampaikan pernyataan yang mengejutkan pada 3 Oktober 2001, Sharon menandaskan I Want to tell you something very clear: Jangan khawatir tentang tekanan Amerika atas Israel. Kita, rakyat Yahudi, justru telah mengontrol Amerika dan Amerika tahu hal itu," tegas Sharon, seperti ditulis Herry Nurdi.

Jadi, sangat jelas bahwa setiap saat kebijakan PPB terkait Timur Tengah, yang pada akhirnya tidak dapat berjalan normal, atau PBB kehilangan taji atas konflik yang terjadi antara Israel kontra Palestina, diakibatkan lantaran tekanan Amerika atas PBB, maka sudah dapat disimpulkan bahwa kekuatan-kekuatan yang terhimpun dari tokoh-tokoh penting di atas lah, yang dapat menghambat.

Namun, sebetulnya dapat dikatakan bahwa ada apa sebenarnya, sehingga PBB seakan bertekuk di hadapan Amerika, sebab PBB merupakan wadah yang menghimpun berbagai negara yang sepatutnya, tidak bisa tunduk atau terpengaruh dengan kekuatan satu negara seperti  Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun