Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menanti Kiprah Habib Rizieq dan Kontroversinya

16 November 2020   00:59 Diperbarui: 16 November 2020   01:52 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembalinya Habib Rizieq ke tanah, selain membawa misi revolusi akhlak, dalam konteks politik saya menilai ada dua momen penting yang menjadi perhatiannya yakni Pilgub DKI Jakarta 2022 dan konslidasi menuju Pilpres 2024. 

Revolusi Akhlak 

Publik tentu bertanya-tanya, faktor apa yang melatari gagasan revolusi akhlak yang dilontarkan pendiri FPI tersebut. Dan, mengapa baru sekarang gagasan tersebut dimunculkan. Padahal, langkah ini sudah dilakukan pemerintah melalui gerakan revolusi mental yang dinilai cukup relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini yang diperhadapkan pada tiga problem pokok yaitu; merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi dan melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional. 

Walaupun tidak sedikit selentingan-selentingan subjektif yang muncul terkait revolusi mental yang digalakkan presiden. Namun pada prinspinya, revolusi mental yang dilakukan, seperti membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan bangsa, bagi saya cukup berhasil, dan terlihat nyata bangsa Indonesia mulai berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain. 

Kita tentunya harus jujur mengatakan bahwa revolusi mental yang digalakkan pemerintah menghadirkan dampak positif yang sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari; pelayanan publik semakin hari semakin membaik, tata kelola sistem dan lembaga, serta penegakkan hukum dan kepastian hukum yang dihadirkan berdampak pada kemudahan dan kepastian berusaha. 

Satu hal nyata terlihat dan dirasakan oleh masyarakat sejak digalakkan revolusi mental oleh pemerintah yaitu terjadi perubahan pada pelayanan birokrasi; praktik gratifikasi tumbuh subur dan membuat citra birokrasi menjadi buruk di mata masyarakat saat ini tidak lagi terdengar. 


Jika revolusi mental yang digalakkan pemerintah berdampak positif dalam kehidupan dan kemajuan bangsa, lantas gagasan revolusi akhlak yang dilontarkan Habib Rizieq seperti dilakukan Rasulullah SAW yaitu menawarkan perdamaian, dialog, penyelesaian persoalan bangsa tanpa pertumpahan darah. 

Bagi saya, ini merupakan langkah yang keliru, dan sebagai bentuk kepanikan Habib Rizieq atas berbagai kasus yang menimpa sejumlah aktivis maupun para tokoh politik atas tindakan makar maupun kasus intoleransi. Dan, yang disampaikan Habib Rizieq terkait poin-poin penting tersebut di atas merupakan tugas dan wewenang lembaga legisltaif, yudikatif dan eksekutif, dan tak perlu diwacanakan. 

Saya menilai langkah revolusi akhlak yang digalakkan ini tidak berjalan mulus seperti yang dibayangkan, walaupun Habib Rizieq menyampaikan akan bersafari keliling Indonesia silahturahmi dengan tokoh umat Islam dan menggelar tabliq akbar untuk mensosialisasikan gerakan revolusi akhlak. 

Namun, pertanyaannya adalah menyasar pada tokoh Islam yang mana? Sebab, tidak segampang itu, lantaran organisasi kemasyarakatan yang berafiliasi dengan NU dan Muhammadiyah, tentu berpikir panjang jika terlibat langsung dengan gerakkan revolusi akhlak, terlebih pandangan terkait kiprah Habib Rizieq dengan FPI-nya.

"mungkin" yang dapat diajak melangkah bersama yaitu eks aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), karena kelompok ini memang sangat getol memprotes kebijakan pemerintah, lantaran organisasinya telah dibubarkan oleh pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun