Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melihat Peluang Striker Lokal Menjadi Top Skor Liga 1 2020

25 Februari 2020   07:01 Diperbarui: 25 Februari 2020   19:44 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Liga 1 foto by : wartakota.tribunnews.com

Merujuk pada data yang dirilis JurnalisBola.com pada 25 Desember 2019, jika dilihat kompetisi Liga 1 2017 hingga 2019 yang menjadi langganan top skor adalah para striker asing, seperti pada 2017 striker Bali United asal Belanda Sylvano Comvalius menjadi top skor, lalu pada kompetisi 2018 penyerang PS. TIRA berkebangsaan Serbia yaitu Aleksandar Rakic dan musim lalu ujung tombak Persija Jakarta asal Kroasia Marko Simic mendapat penghargaan sebagi pencetak gol terbanyak pada shoope Liga 1 2019. 

Jika dihitung dari tahun 1995 hingga 2019, maka striker asing lebih dominan dari pemain lokal pada daftar pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia dan hanya Boaz Solossa sendiri yang mencatatkan rekor sebagai pemain lokal yang meraih gelar pencetak gol terbanyak yaitu sebanyak tiga kali, lalu disusul Ilham Jayakusuma dua kali, sementara Peri Sandria, Kurniawan Dwi Yulianto, serta Bambang Pamungkas masing-masing meraih satu kali gelar top skor Liga.

Penampilan  tak maksimal striker lokal juga berdampak pada Tim Nasional, pasalnya hampir setiap saat striker naturalisasi menjadi langganan Timnas dan menggeser, penyerang lokal. 

Sang juru taktik Timnas tentu tak mau mengambil resiko dengan memanggil penyerang lokal yang minim produktivitas gol di Liga, dan sangat wajar serta berlaku bagi seluruh Tim Nasional dari seluruh Negara. Sebab, pelatih tentu menginginkan timnya tampil maksimal dengan meraih kemenangan pada setiap laga, sehingga pemain yang dinilai tampil melempem dan tak mendapat tempat di skuad inti tidak panggil memperkuat tim nasional.

Data yang dirilis Indosport.com pada 29 Januari 2020 menunjukan bahwa hanya beberapa pemain lokal dari delapan belas klub liga 1 yang dinilai tampil konsisten pada tiga gelaran Liga 1, walaupun kalah bersaing dengan pemain impor yang menjadi tandem mereka di klub maupun di klub rival.

Seperti pada Liga 1 2017 Samsul Arif di Persela Lamongan dan Lebry Eliandry di Borneo FC sebagai penyerang lokal yang tampil konsisten dan sangat produktif, dua pemain ini masing mencetak 16 gol selama kompetisi berlangsung, kemudian Ferdiand Sinaga di PSM Makassar dengan 12 gol serta Boas Solossa sebagai mesin gol Persipura Jayapura. 

Bila dibandingkan dengan jumlah klub serta pemain lokal, memang sangat kontras. Sebab, dari 18 klub Liga 1 hanya empat pemain lokal yang tampil maksimal bersaing dengan striker asing.

Berbeda dengan  Liga 1 2017, pada kompetisi Go-Jek Liga 1 2018 hanya ada tiga nama pemain lokal yang bersaing menjadi top skor, seperti Samsul Arif yang hengkang dari Persela Lamongan ke Barito Putra hanya membuat 14 gol sepanjang kompetisi, sementara itu Boas Solossa sang Capten Mutiara Hitam hanya mengoleksi 11 gol  dan Osvaldo Haay yang merupakan andalan lini depan Persebaya Surabaya dengan 10 gol.

Koleksi gol mereka kalah jauh dibawah striker asing milik PS. TIRA yakni Aleksandar Rakic dengan 21 gol sekaligus menjadi top skor liga 1 2018, maupun penyerang asing seperti David da Silva (Persebaya) 20 gol, Marco Simic (Persija Jakarta) 18 gol, Ezechiel N'Douasel (Persib Bandung) 17 gol, Bruno Silva (PSIS Semarang) 16 gol (m.bola.com 11 Desember 2018).

Samsul Arif sebagai pemain lokal yang  selalu tampil konsisten mencetak gol pada musim 2017 hingga 2018, tampil melempem pada  Shoope Liga 1 2019 lalu, dan tercatat hingga berakhirnya kompetisi hanya ada empat pemain lokal yang dinilai tampil konsisten walaupun koleksi gol mereka berbeda jauh dengan striker asing milik Persija Jakarta Marco Simic yaitu 28 gol. Musim lalu Titus Bonai menjadi andalan Persipura hanya mengoleksi 13 gol, sementara Lebry Eliandry mesin gol Borneo FC hanya mencetak 10 gol, lalu Febri Hariyadi dan Boas Solossa masing-masing mengoleksi 9 gol.

Jika dilihat dari kompetisi selama tiga tahun beruntun, patut diacungi jempol kepada sang striker milik Persipura Jayapura Boas Solossa, pasalnya ia tampil konsisten mecetak gol dan bersaing dengan para striker asing, walapun usianya saat ini memasuki 34 tahun. Namun, ia tetap menunjukan penampilan impresif pada tiap laga dan menjadi momok bagi semua penjaga gawang di Liga 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun