Misalnya, bangun dari tempat tidur walaupun berat, menyeduh teh hangat untuk diri sendiri, atau menulis catatan kecil tentang apa yang membuatmu bersyukur hari itu.
Aku belajar bahwa bertahan adalah tentang terus melangkah, meski langkahnya kecil sekali. Tidak apa-apa kalau kamu berjalan perlahan, selama kamu tidak berhenti.
Hal kecil yang kamu lakukan hari ini mungkin terlihat sederhana, tapi sebenarnya itu adalah bentuk cinta pada dirimu sendiri.
Tidak Harus Selalu Tahu Jawabannya
Ada hari-hari di mana aku merasa kehilangan arah. Aku bertanya pada diri sendiri, "Sampai kapan aku harus seperti ini?" dan jujur saja, aku tidak punya jawabannya. Tapi aku sadar, hidup tidak selalu tentang memiliki jawaban atas semua pertanyaan.
Kadang, yang kamu butuhkan hanyalah tetap berjalan meskipun kamu belum tahu ke mana. Kamu tidak harus sempurna atau selalu tahu apa yang harus dilakukan.
Kadang bertahan berarti percaya bahwa, meskipun hari ini berat, ada harapan di baliknya. Aku selalu mengingatkan diriku sendiri bahwa badai tidak pernah berlangsung selamanya.
Berpegang pada Orang-Orang yang Peduli
Di tengah rasa bingung dan lelah, aku belajar bahwa aku tidak harus menghadapinya sendirian. Kita sering kali merasa takut terlihat lemah, sehingga menolak untuk meminta bantuan.
Tapi tahu, nggak? Tidak ada yang salah dengan berbagi cerita atau mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padamu.
Aku mulai membuka diri pada sahabat dan keluarga, bahkan pada orang yang aku percayai meskipun mereka bukan orang terdekat.
Ternyata, berbagi beban membuat langkah terasa lebih ringan. Dan kadang, mendengar "Aku di sini buat kamu" dari orang lain bisa jadi hal yang menyelamatkan hari-harimu.
Jadi, jangan ragu untuk menjangkau mereka yang peduli. Kamu tidak perlu menghadapi semuanya sendirian, sayang.