Mohon tunggu...
Hillary Liaw
Hillary Liaw Mohon Tunggu... -

Berambisi untuk memecahkan misteri di atas bumi :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Susu Sapi Sehat? Pikirkan Lagi!

28 Desember 2017   08:13 Diperbarui: 2 Januari 2018   08:10 4215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minum susu tiap hari ya dek biar tulangnya sehat dan kuat. Kata-kata itu sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Sebuah kalimat yang menjadi pedoman nutrisi kita semua, anak-anak Indonesia, '4 sehat 5 sempurna'. 4 sehat 5 sempurna terdiri atas beragam nutrisi, termasuk di dalamnya yang juga terpenting susu.

Kebaikan susu ini sudah menjadi hal pasti dan tidak dipertanyakan lagi di lingkungan kita. Sejak bayi kita sudah diberi susu. Selama pertumbuhan juga diberi susu karena susu dikatakan memiliki protein dan kalsium yang melimpah. Hal ini berlangsung hingga masa tua, di mana lansia diberi susu pula untuk mencegah osteoporosis.

Ya, bahkan kurikulum sekolah, iklan TV, dan lingkungan sekitar kita semua mengakui bahwa susu itu jelas sehat! Tapi, pernahkah kalian bertanya, "Benarkah susu sesehat itu?"

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, jawabannya "Pikirkan lagi!"

Mitos tentang susu ini sudah beredar, dengan pemahaman  yang salah bahwa karena susu kaya akan protein dan kalsium, maka susu sehat bagi keseluruhan tubuh dan kekuatan tulang bagi seluruh kalangan usia. Hal ini dapat diketahui bahwa kesalahpahaman ini muncul dari fakta bahwa susu sapi mengandung kalsium, sekita 300mg tiap cup.

Tapi, banyak penelitian yang telah menunjukkan banyaknya efek samping negative dari minum susu. Dan yang paling tidak dapat dipercaya adalah, kita hampir sama sekali tidak menyerap kalsium dari susu sapi (terutama susu terpasteurisasi), tapi lebih parahnya, susu malahan menaikkan pengurangan kalsium dari tulang. Sungguh ironis, padahal kita minum susu demi kalsiumnya...

pinterest.com
pinterest.com
Kenyataan ini didasari dengan penelitian dan fakta. Nah, bagaimana bisa?

Jadi prosesnya begini. Ketika kita minum susu, susu memiliki efek asam, sehingga mengasamkan tubuh kita, atau menaikkan pH tubuh kita. Karena itu, tubuh membutuhkan sesuatu untuk menetralisir kondisi ini. 

Dalam kata lain, tubuh membutuhkan sesuatu untuk menurunkan pH tubuh kita. Sekarang, apa yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar pH tubuh kita? Ya, kalian pasti bisa menebaknya. Betul, kalsium.

Jadi, kalsium itu penetralisir asam yang sangat sangat SANGAT baik. Dan kalsium paling banyak terdapat di mana? Ya, di tulang.

Jadi, kalsium yang sama, yang tulang kita butuhkan agar kuat, digunakan pula untuk menetralisir efek asam dari susu. Ketika kalsium sudah digunakan untuk proses netralisir, kalsium itu ditarik dari tulang dan dibuang. Kalsium yang sudah terpakai ini keluar dari tubuh via urin, jadi hasil akhir dari proses ini sebenarnya deficit kalsium.

Jadi, itu sebab pertama. Susu sapi sebenarnya menyebabkan pengurangan kalsium, bukan peningkatan kalsium.

 Kenyataan ini juga didukung dengan fakta lapangan bahwa negara yang sedikit mengonsumsi produk susu juga memiliki kasus patah tulang terendah di negara itu,

Kedua, kita mengonsumsi susu dengan pikiran bahwa susu memiliki banyak protein di kandungan gizi nya. Tidak salah, susu memang memiliki protein 3 kali dari protein di ASI. Tapi, hal ini malah tidak baik bagi tubuh. 

Seperti halnya sesuatu yang 'berlebih' tidak baik, protein yang berlebih juga tidak baik! Karena susu sapi memliki 3 kali protein dari manusia, ini menyebabkan gangguan metaboli di tubuh manusia dan mengakibatkan efek negative di tulang.

Sebenarnya, susu sapi di 'custom-made' memang untuk anak sapi, bukan untuk manusia. Anak sapi ketika baru lahir akan diberi susu oleh ibunya. Dengan minum susu itu, anak sapi dapat naik 8 kali beratnya daripada baru lahir. 

Dalam kata lain, susu sapi untuk anak sapi dan ASI untuk manusia. Juga berlaku, susu kambing untuk anak kambing, susu kuda untuk anak kuda, susu domba untuk anak domba, dan seterusnya. Ini alasan lain mengapa susu sapi tidak kompatibel bagi manusia.

Perlu dicantumkan dalam diri kita semua, bahwa ASI adalah sumber nutrisi yang amat sangat baik bagi bayi manusia. Tapi komposisinya sangat berbeda daripada susu sapi!

Alasan ketiga adalah, hasil penelitian membuktikan bahwa minum susu meningkatkan resiko fraktura (patah tulang).

Banyak penelitian yang kontradiksi pada cara berpikir konvensional kita semua, bahwa susu dan produk susu lainnya bantu mengurangi fraktura, terutama  osteoporosis. Tapi, yang mengejutkan adalah, penelitian membuktikan bahwa susu dan produknya gagal untuk melindungi tulang, malah menyebabkan osteoporosis. Bahkan, anak-anak usia dini yang minum susu memiliki kemungkinan osteoporosis lebih besar di masa tua.

Terakhir, kita mengira bahwa memasok kalsium pada tubuh dapat meningkatkan kekuatan tulang. Dalam kata lain, kalsium banyak sama dengan tulang kuat. Ini cara berpikir yang tidak tepat. 

Perlu diketahui, bahwa tubuh kita tidak bekerja sesederhana itu. Seperti halnya banyak orang berpikir, sehari makan 2000 kalori. Apabila kita bisa membakar 2500 kalori, maka berat kita berkurang. Tidak, tubuh kita tidak bekerja sesederhana yang kalian pikirkan.

Lalu, tubuh kita didesain untuk 'survival', maka, tubuh kita akan merelakan kepadatan tulang untuk melindungi ginjal dan system urinasi kita, karena kedua itu penting untuk keberlangsungan tubuh. Dan sumber paling siap untuk menetralisi asam ini ada di tulang. Jadi, meski susu memiliki kalsium, susu itu sendiri yang akhirnya memeras tulang dari mineral penting itu.

Berdasarkan alasan di atas, susu membawa banyak efek negative pada tubuh, efek-efek yang tidak kita kira. Memang, banyak dari alasan di atas yang meruntuhkan semua hal yang kita ketahui tentang susu. Banyak dari hal di atas yang susah bagi kita percayai, tapi, memang kenyataannya demikian.

 Sebagai solusinya, kita bisa mengganti susu sapi dengan susu yang plant-based, seperti susu kedelai dan susu almond. Selain mereka memberi protein yang sesuai bagi tubuh manusia, mereka juga tidak mengandung kolesterol!

pinterest.com
pinterest.com
SUMBER : 

https://www.peta.org/living/food/reasons-stop-drinking-milk/

https://saveourbones.com/osteoporosis-milk-myth/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun