Mohon tunggu...
hikmah
hikmah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - الف ليلة وليلة

Setiap kali air mata terjatuh, aku memilih memungutinya dengan haru, untuk kudaur ulang menjadi serangkaian aksara yang mampu kau baca. Dan apabila kau merasakan getir saat membaca tulisanku, bisa jadi, tulisan itu lahir dari air mata paling pilu yang pernah kujatuhkan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Hari Ibu, Madrosatul Ula!

22 Desember 2021   08:54 Diperbarui: 22 Desember 2021   09:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat hari Ibu Madrosatul ula, tak ada kata yang bisa menggambarkan Ibu, karna semua kalimat seketika luluh lantah jika bersanding dengan Ibu. Tak ada keindahan yang bisa menyaingi keindahan Ibu. Karena Ibu adalah keindahan itu sendiri.

Ibu adalah puisi yang ditulis Tuhan untukku. Ibu adalah salah satu bukti dari tanda-tanda kebesaran Allah. Tak perlu jauh-jauh mentadaburi ayat Allah, sementara Ibu masih ada di sisi. 

Ibu adalah bukti kasih sayang Allah kepadaku. Allah menghadirkanku ke dunia dengan perantara Ibu yang harus menanggung rasa sakit yang terus bertambah, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi: "Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah" (Q.S: al-Luqman:14)


Maka sungguh, jika ada yang merasa kurang dan tak pernah mendapat pelukan serta kasih sayang Ibu, maka ia sudah salah besar, kenapa begitu? Karena dengan melahirkan kita saja, itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan betapa Ibu sangat mencintai dan menyayangi anaknya. 

Tak ada Ibu yang kejam dan tega, karena sejatinya Ibu tak akan pernah kehilangan iba. Ibu hanya berbeda dalam menyampaikan kasih sayangnya, sementara pikiran kita terlalu gegabah mengartikan kasih sayangnya sebagai ketidakpedulian.


Semoga tiap tetes darah, air mata dan keringat yang mengalir demi keberlangsungan hidup anakmu, Allah ganti dengan sebaik-baik nikmat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun