Selamat hari Ibu Madrosatul ula, tak ada kata yang bisa menggambarkan Ibu, karna semua kalimat seketika luluh lantah jika bersanding dengan Ibu. Tak ada keindahan yang bisa menyaingi keindahan Ibu. Karena Ibu adalah keindahan itu sendiri.
Ibu adalah puisi yang ditulis Tuhan untukku. Ibu adalah salah satu bukti dari tanda-tanda kebesaran Allah. Tak perlu jauh-jauh mentadaburi ayat Allah, sementara Ibu masih ada di sisi.
Ibu adalah bukti kasih sayang Allah kepadaku. Allah menghadirkanku ke dunia dengan perantara Ibu yang harus menanggung rasa sakit yang terus bertambah, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi: "Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah" (Q.S: al-Luqman:14)
Maka sungguh, jika ada yang merasa kurang dan tak pernah mendapat pelukan serta kasih sayang Ibu, maka ia sudah salah besar, kenapa begitu? Karena dengan melahirkan kita saja, itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan betapa Ibu sangat mencintai dan menyayangi anaknya.
Tak ada Ibu yang kejam dan tega, karena sejatinya Ibu tak akan pernah kehilangan iba. Ibu hanya berbeda dalam menyampaikan kasih sayangnya, sementara pikiran kita terlalu gegabah mengartikan kasih sayangnya sebagai ketidakpedulian.
Semoga tiap tetes darah, air mata dan keringat yang mengalir demi keberlangsungan hidup anakmu, Allah ganti dengan sebaik-baik nikmat.