Bagi kamu yang berkecimpung di dunia pemasaran mungkin istilah native ads sangatlah awam didengar ketimbang banner ads yang sering wara-wiri di website atau mobile apps. Meski kepopuleran banner ads lebih dipercaya oleh banyak brand dalam melakukan iklan, nyatanya kehadirannya cukup mengganggu audiens yang sedang melakukan aktivitas, entah itu sedang membaca atau mungkin bermain game online.Â
Banyak brand yang masih mengadopsi pemikiran lama bahwa banner ads terbilang lebih efektif, padahal semakin pesat teknologi mampu merubah kebiasaan serta gaya hidup banyak orang dalam mengakses informasi dan ini berlaku juga untuk iklan. Beberapa tahun belakang native ads menjadi pilihan iklan yang lebih disukai oleh banyak audiens ketimbang banner ads karena beberapa alasan berikut ini.
1. Kehadiran native ads tidak menggangguÂ
Native ads menjadi salah satu tren pemasaran yang semakin populer di tahun 2019. Format yang menyesuaikan dengan placement yang digunakan, mulai dari layout, jenis font, warna, gaya bahasa, dan visual yang digunakan. Semua yang dilakukan native ads membuat tampilan iklan lebih ramah dan terkesan tidak memaksa, sehingga sangat pas dengan kepribadian generasi milenial dan generasi Z yang punya anti pati tinggi terhadap iklan.
2. Kebebasan dalam memilih iklan yang diinginkan
3. Relevansi membuat iklan lebih efektif
4. Bahasa yang digunakan menyesuaikan placement
5. Mampu menciptakan brand advocacy
Native ads memberikan pengalaman iklan yang menarik tanpa mengganggu. Saat melihat bahwa isi konten iklan ternyata yang audiens butuhkan mereka tidak sungkan mencari informasi lebih terkait produk tersebut dan merekomendasikannya ke sahabat yang membutuhkan hal yang sama.Â
Memilih native ads untuk beriklan menjadi cara terbaik untuk menjangkau lebih banyak konsumen di dunia digital. Native ads menjadi solusi untuk menarik generasi milenial dan generasi Z.Â