Mohon tunggu...
Hidayatul Ulum
Hidayatul Ulum Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang masih perlu banyak belajar

Saya suka jamur, pohon, dan paus. Saya suka menulis apa pun yang terlintas di pikiran dan saya suka menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengalaman Chelonia dan Mydas Melihat Dampak Buruk Sampah Manusia

2 April 2023   09:18 Diperbarui: 2 April 2023   09:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Terdorong oleh rasa penasaran, Tuan Ermo mendekati benda-benda yang sudah tergeletak di pasir dasar laut. Benda-benda itu tidak lain adalah sampah berupa potongan-potongan besi dan logam berat. Tuan Ermo mendongak dan melihat ada yang mengapung di permukaan laut. Banyak sekali. Beberapa melayang turun.

            "Seperti hujan!" seru Mydas.

            "Benar, tapi ini bukan hujan air. Ini hujan sampah!" Tuan Ermo terdengar marah.

            "Kenapa benda-benda ini dibuang ke sini? Rumah kita 'kan bukan tempat sampah," tanya Chelonia heran.

            "Inilah perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Kita harus berhati-hati. Sekarang anak-anak, kumpulkan benda-benda yang berserakan ini di satu titik. Di sini, ya di sini. Jika sudah terkumpul, kalian boleh makan siang dengan rumput laut di ladang ini," ucap Tuan Ermo.

            Anak-anak penyu mulai mengumpulkan benda-benda kecil yang berserakan. Benda-benda berat seperti potongan besi dan logam, dibiarkan. Oliva dan Carla lebih banyak mengeluh karena mereka harus mengumpulkan sampah manusia yang mengganggu kesenangan mereka.


            "Tuan Ermo, Cori terluka!" teriak Chelonia ketakutan.

            Tuan Ermo dan anak-anak penyu segera berkerumun mengelilingi Cori yang hidungnya sudah tersumbat benda panjang.

            "Cori tadi mendongak cukup lama dan agak terlambat menjauh saat sampah-sampah itu jatuh," tutur Chelonia menjelaskan.

            "Ini sedotan plastik," kata Tuan Ermo.

            "Aw! Sakit! Benda ini menyumbat hidungku," keluh Cori dengan suara yang terdengar aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun