Mohon tunggu...
Hida Al Maida
Hida Al Maida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara

Seorang introvert yang menyukai seni, puisi, langit, bintang, hujan, laut, bau buku, dan menulis. Punya kebiasaan aneh berbicara dengan diri sendiri, dan mencoret-coret setiap halaman paling belakang buku pelajarannya karena merasa isi kepalanya terlalu meriah, riuh, dan berisik untuk didiamkan begitu saja. Gemar menulis novel, puisi, serta tertarik tentang banyak hal berkaitan dengan hukum, perempuan, dan pendidikan. Baginya, setiap hal di muka bumi ini adalah keindahan dan makna yang perlu diselami sampai jauh, sampai kita menemukan sesuatu bernama hidup.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenal Kota Malang Lebih Dekat dengan Macito

10 Maret 2024   11:02 Diperbarui: 16 Maret 2024   19:57 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Macito atau Malang City Tour adalah bus wisata yang difasilitasi oleh pemerintah kota Malang untuk memudahkan warga lokal maupun wisatawan mengeksplorasi kendahan di kota Malang. 

Bus Macito telah beroperasi sejak Oktober 2022 dan masih banyak diminati oleh warga lokal maupun wisatawan hingga saat ini. Bus Macito berbentuk bus dengan dinding semi terbuka dan badan bus berwarna-warni sehingga tidak hanya orang dewasa, bus Macito juga disenangi oleh anak-anak.

            

Rute yang dilalui bus Macito melewati ikon-ikon dan beberapa tempat bersejarah di kota Malang seperti Alun-Alun Tugu Malang, Balai Kota Malang, Simpang Rajabali, Kawasan Kayutangan Heritage, Toko Es Krim Oen, Gereja Katolik Hati Kudus, Patung Chairil Anwar, Toko Avia Simpang PLN, Masjid Agung Jami', Jalan Kauman, Alun-Alun Malang, Sarinah, Ramayana, Kantor Bupati, Kantor Pos, MOG, Radar Malang, Ijen Boulevard, Museum Brawijaya, Monumen Melati Jalan Ijen, Stadion Gajahyana, Monumen TGP Malang, Perpustakaan Malang, Patung Trip, Gereja Ijen Katolik Katedral, Simpang Balapan, Hutan Kota Malabar, Taman Merbabu, dan Monumen Juang 45.    

     

Dok Pribadi
Dok Pribadi
 

 Alun-Alun Tugu Malang awalnya hanya sebuah taman bundar yang dibangun sebagai simbol kekuasaan Kolonial Belanda. Alun-Alun Tugu Malang dibangun pertama kali pada tahun 1920 oleh Thomas Karsten. 

Monumennya dibangun pada tahun 1946 dan baru diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tahun 1953. Balaikota Malang dibangun dalam rentang waktu dua tahun, yaitu dari tahun 1927 sampai tahun 1929. Saat ini Balaikota Malang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Simpang Rajabali dibangun pada tahun 1936 oleh Thomas Karsten. Simpang Rajabali memiliki ciri khas berupa bangunan kembar, yaitu toko emas dan toko buku yang kemudian berubah menjadi tempat penukaran uang asing bernama Rajabali. 

Kawasan Kayutangan Heritage merupakan tempat nongkrong muda-mudi di Malang. Nama Kayutangan diambil dari pohon herbal yang ketika tumbuh bentuknya menyerupai tangan. 

Sebagian lain menybutkan bahwa nama Kayutangan bersumber dari banyaknya toko mebel di yang menjual produk-produk handmade. Pada masa kejayaannya, Kayutangan heritage adalah pusat kawasan bisnis perdagangan untuk orang-orang Belanda.

           

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Toko Es Krim Oen adalah toko es krim yang mempertahankan citra klasik baik dari segi bangunan maupun rasa es krimnya. Toko Es Krim ini dibangun pada zaman kolonial dan termasuk bangunan yang selamat pada saat agresi Belanda. 

Gereja Kayutangan Kereja Katolik Hati Kudus Yesus 1905 adalah gereja tertua di Kota Malang yang saat ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Patung Chairil Anwar adalah patung dengan visual wajah Chairil Anwar, salah satu penyair angkatan 45 yang dibawahnya terdapat puisi terkenalnya yang berjudul "aku".

Toko Avia Simpang PLN adalah komplek pertokoan Semarang yang dibangun pada tahun 1930 pada masa kejayaan kawasan Kayutangan. Jam yang berada di tengah kawasan pertokoan ini merupakan landmark kota Malang. Masjid Agung Jami' adalah masjid utama kota Malang yang dibangun dalam dua tahap, yakni pada tahun 1890 dan tahun 2903. 

Jalan Kauman adalah jalan yang diapit dan dekat dengan rumah-rumah ibadah seperti masjid dan gereja. Diberi nama Kauman yang berarti singkatan dari Kaum Iman. Alun-Alun Kota Malang adalah saksi gagalnya Kolonial Belanda menaklukkan rakyat. Saat ini Alun-Alun Kota Malang dijadikan sebagai tempat kuliner, fasilitas olahraga, arena skateboard, dan air mancur.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Ijen Boulevard atau Jalan Kembar Ijen dibangun pada tahun 1935 oleh Thomas Karsten sebagai pemukiman elit Belanda. Rata-rata bangunan yang terdapat di Ijen Boulevard berbentuk villa. 

Monumen Melati Jalan Ijen didirikan sebagai bentuk penghargaan kepada sekolah darurat di awal pembentukan Tentara Keamanan Rakyat. Monumen ini baru diresmikan pada 17 Desember 1982. 

Momunen Brawijaya dibangun dibangun pada tahun 1967 sampai tahun 1968 oleh Brigjen TNI Soerachman untuk mengenang peristiwa 10 November di Surabaya. Stadion Gajahyana adalah stadion tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1924 sampai tahun 1926 yang bisa menampung hingga 30 ribu orang. 

Simpang Balapan dulu merupakan tempat arena balapan kuda. Hutan Kota Malabar adalah wisata terbuka di Kota Malang yang juga menjadi paru-paru hijau kota Malang. Monumen Juang 45 dibangun oleh pemerintah daerah untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun