Penutup
Salah satu kesalahan besar yang terjadi di PT adalah pemisahan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi tidak diikuti oleh regulasi yang jelas. Lulusan program pendidikan akademik dan program pendidikan vokasi berebut pasar kerja yang sama.Â
Padahal, keduanya memiliki karakteristik pendidikan yang berbeda. Dalam UU memang disebutkan perbedaan antara keduanya terkait dengan beban teoritis dan praktis, tetapi tidak ada lembaga berwenang yang melakukan audit terhadap hal ini.
Mereka yang kuliah di program pendidikan akademik dan kemudian masuk dunia kerja yang non-akademik, seharusnya tidak menyalahkan institusi pendidikan tempat dia belajar. Pemerintah juga tidak bisa menyalahkan institusi ini karena menghasilkan lulusan yang dianggap tidak siap kerja.
Usul saya kepada pemerintahan yang baru adalah lakukan audit terhadap semua PT untuk diarahkan menjadi PT akademik atau PT vokasi. Tentu saja proporsi PT vokasi akan lebih besar daripada PT akademik.Â
Hal ini membuat program-program yang dilakukan di PT masing-masing akan lebih sesuai. Dukungan alat laboratorium juga dapat disesuaikan. PT yang berubah status harus diberi dukungan untuk bisa menyesuaikan diri dengan status barunya.
Salam Kompasiana!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI