Awal Maret saya mendapat telpon dari CIMB Niaga, menyatakan bahwa rekening saya mendapatkan prioritas menerima fitur-fitur spesial seperti transfer tanpa biaya dsb.Â
Saya disuruh menyebutkan data dan lain hal. Baru diakhir-akhir saya menyadari ada yang tidak beres dengan panggilan tersebut. Mereka menyebut-nyebut rekening "On Account". Terlambat saya menutup panggilan telepon tersebut.
Saya mencari di google tentang jenis rekening itu dan rupanya memang ada kejanggalan-kejanggalan yang saya temukan dari "korban", yang salah satunya juga saya baca suratnya di MediaKonsumen.
Dua hari kemudian saya cek saldo rekening CIMB lama saya di ATM; masih utuh. Tapi selang 10 hari sejak panggilan telpon yang menjebak itu, saya menerima sms bahwa rekening On Account baru saya sudah aktif. Bukan kepalang. Benar saja, 3 hari setelah telpon itu mereka menarik dana Rp 500.000 dari saldo rekening lama saya yang hanya berisi beberapa juta. Saya tidak habis pikir bisa-bisanya mereka melakukan ini ke pengguna jasanya yang sudah lama. Yang miris adalah saya masih ada studi dan uang yang ada di rekening saya tidak seberapa: Uang tersebut untuk biaya kuliah saya! Saya bukan pebisnis!
Tidak etis sekali kalian menerapkan strategi "marketing" semacam ini. Ini namanya bukan "menawarkan", tapi Menipu! Pulang dari kampus saya menuju ke CIMB Jemur Andayani - Surabaya untuk menanggapi, belum tepat pukul 16.00 tapi satpam sudah melarang masuk karena di dalam juga masih ada 3 orang saat itu.Â
Ya sudah, saya kembali besoknya di cabang bank yang sama. Customer Service yang kurang ramah. Ya, saya tahu saya memang datang mendekati waktu bank akan ditutup. Tapi bukan Anda saja yang lelah Mbak! Saya juga! Saya rugi waktu, tenaga, dan lainnya karena ulah pihak bank sendiri. Saya tidak dibayar untuk ini!
Di sana pun hasilnya mengecewakan. Alih-alih ingin menutup On Account baru tsb. atau mentransfer kembali dana saya ke saldo rekening semula, Mbak terhormat tersebut bilang kalau ternyata induk bank rekening saya dialihkan ke Mayjend Sungkono (karena induk bank sebelumnya sudah ditutup), karena itu saya hanya bisa menindaklanjuti hal ini di CIMB Sungkono Surabaya yang bahkan belum pernah saya kunjungi sebelumnya.
Hari ini saya ke sana, CIMB Niaga Sungkono - Surabaya. Lagi-lagi satpam bilang bank sudah tutup padahal belum tepat pukul 16.00. Capek? Kesal? Jelas. Rumah ataupun kampus saya sangat jauh dari lokasi kedua bank tsb.
Akhirnya sampai rumah saya putuskan untuk menelpon Call Center CIMB Niaga 14041. Pulsa ada lebih dari 20rb ketika itu. Customer Officer dan tindak lanjut yang berbelit-belit memakan waktu lama hingga terputus tiba-tiba karena pulsa saya habis, dan hasilnya? Nihil. Bertele-tele, banyak disuruh menunggu, satu kali saya mendengar suara kelakar dari officer2 di ujung sana. Sungguh pelayanan pelanggan yang buruk. Saya juga disuruh mengkonfirmasi data, lalu terakhir disuruh memasukkan PIN ATM saya (untuk membuka blokir CIMB Clicks saya yg diblokir katanya). Saya ragu dan tetap menolak tadi, sampai panggilan terputus karena pulsa yg tersedot habis.
Besok saya akan coba kembali ke CIMB Niaga Sungkono - Surabaya, apabila tidak ada tindak lanjut yang baik dari pihak bank dan saldo saya yg "hanya" 500.000 itu tidak dapat kembali ke rekening saya secara utuh, maka saya akan mencoba cara apapun agar dapat menarik semua saldo dari kedua rekening tersebut. Tutup rekening atau tidak. Jika tidak ada itikad baik dari pihak bank, maka saya akan berhenti jadi nasabah. Sungguh ulah yang sangat mengecewakan untuk nasabah setia yang telah lama menabung di bank ini bahkan sejak belum memiliki KTP!
Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Hati-hati dan jangan cepat percaya dengan modus telepon dari Bank CIMB Niaga.
