Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

ASEAN Matters 2023: Peran Strategis Indonesia

1 Mei 2023   00:30 Diperbarui: 1 Mei 2023   08:43 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terpilihnya Indonesia sebagai Ketua ASEAN (ASEAN Chairmanship) tahun 2023 menandai langkah awal Indonesia untuk mengintegrasikan Politik-Keamanan ASEAN, Masyarakat-Ekonomi ASEAN, dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. Dengan mengusung tema "ASEAN Matters : Epicentrum of Growth", Indonesia dapat menjadi episentrum atau pusat dari peredaran ekonomi ASEAN.

Sebagai gambaran, Indonesia pantas menjadi pusat perekonomian ASEAN karena 40,9% penduduk ASEAN berada di Indonesia. Sedangkan Gross Domestic Bruto (GDP) Indonesia berkontribusi sebesar 35% dari GDP total seluruh negara-negara ASEAN.

Peran ASEAN di kancah dunia juga cukup signifikan, dengan GDP Total sebesar $ 3,3 Triliun, kekuatan ekonomi ASEAN menjadi yang terbesar ke 7 di Dunia dan ke 3 di Benua Asia.

Hal ini dikarenakan jumlah penduduk ASEAN sebesar 662 Juta penduduk merupakan pasar ke 3 terbesar di dunia setelah Cina dan India. Dengan pasar (market) sebesaar itu, perputaran ekonomi ASEAN dapat menjadi perhatian dan mempengaruhi ekonomi regional lainnya.

Sebagai gambaran, GDP Total Benua Eropa (Euro Zone) sebesar $ 15 triliun untuk 27 negara anggota dibandingkan ASEAN sebesar $ 3,3 Triliun untuk 10 negara anggota.

Indonesia sebagai negara terbesar dan terkemuka di kawasan Asia Tenggara, memainkan peran yang penting dalam pembentukan dan pengembangan ASEAN.

Sejak membentuk organisasi ini pada tahun 1967, Indonesia telah berperan aktif dalam membantu mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ini. Salah satu peran utama Indonesia di ASEAN adalah sebagai mediator dalam penyelesaian konflik antarnegara anggota seperti mediasi antara Malaysia dan Thailand dalam perselisihan konflik Patani.

Tidak hanya itu, Indonesia berkontribusi dalam penyelesaian konflik Myanmar dan Kamboja.

Indonesia berperan penting dalam mengatasi isu-isu keamanan di kawasan ASEAN. Sebagai salah satu negara yang paling terpengaruh oleh ancaman terorisme, Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, Indonesia juga memainkan peran penting dalam peningkatan kapasitas keamanan maritim di kawasan ASEAN melalui inisiatif seperti Trilateral Cooperative Agreement (TCA) antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Indonesia turut mempromosikan perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia mempunyai kepentingan yang besar dalam membuka pasar regional untuk produk-produknya.

Melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA), Indonesia telah berperan aktif dalam memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

Selain itu, Indonesia juga memainkan peran penting dalam mempromosikan kerjasama regional dalam hal mitigasi bencana alam. Indonesia sebagai negara yang sering mengalami bencana alam telah banyak memberikan dukungan dan bantuan dalam hal ini, dan berperan aktif dalam membangun kapasitas negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk menghadapi ancaman bencana alam.

Pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah ASEAN untuk kali kelima dengan tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang berarti Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.

Indonesia ingin mengembangkan ASEAN sebagai kawasan yang memiliki peran penting dalam perdamaian dan kesejahteraan kawasan serta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia telah merumuskan tiga pilar prioritas ekonomi yaitu pemulihan dan pertumbuhan ekonomi (Recover-Rebuilding), ekonomi digital (Digital Economy) dan keberlanjutan (Sustainability) dengan menyusun ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.

Dalam menghadapi peran penting ini, Indonesia membutuhkan dukungan dari masyarakat ASEAN dan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun