Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Inspirasi Hidupku: Perempuan-Perempuan Tangguh yang Tidak Kenal Lelah

21 April 2021   10:54 Diperbarui: 21 April 2021   11:00 2609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pribadi (foto: momen ketika ibu ku sedang menikmati liburan di Salib Kasih Tarutung)

Tuhan Allah berfirman : Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

Kesendirian manusia pada saat penciptaan, yaitu Adam, Tuhan melihat itu sebagai sesuatu yang tidak baik. Maka Allah pun menciptakan Hawa, perempuan bagi Adam, yang sepadan dan akan menjadi penolong bagi Adam.

Betapa hebatnya kehadiran sosok seorang perempuan di dunia bagi semua kaum lelaki yang sepadan dengan laki-laki dan menjadi penolong. Bagaimana tidak, melalui rahim seorang perempuan, dilahirkan manusia pengisi bumi ini.

Pantas kalau disematkan kepada setiap perempuan di dunia, bahwa mereka --mereka adalah sosok yang paling tangguh diantara semua kaum.

Begitu juga dalam kehidupan ku sebagai seorang manusia, sebagai seorang anak, sebagai seorang suami, sebagai seorang saudara, dikelilingi oleh para perempuan tangguh yang menginspirasi dan menjadi panutan akan ketangguhan nya yang tidak mengenal lelah dan keluh kesah.

Di hari kartini ini, aku ingin menceritakan ketangguhan mereka dalam sebuah foto yang bercerita.

dok. pribadi (foto: momen ketika ibu ku sedang menikmati liburan di Salib Kasih Tarutung)
dok. pribadi (foto: momen ketika ibu ku sedang menikmati liburan di Salib Kasih Tarutung)
Dari rahimnya aku dilahirkan. Selama 9 bulan aku dikandungnya, setiap harinya aku dibawanya ke mana dia melangkah, melakukan segala aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga. Tidak pernah aku mendengar dia mengeluh akan keadaannya. Dia berjuang, mengandung selama 9 bulan hingga aku dilahirkan ke dunia ini.

Dia adalah ibu, sosok panutanku.

Darinya aku belajar kemandirian.

Darinya aku belajar menghargai kerja keras.

Darinya aku belajar rendah hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun