Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Work From Destination, antara Breaktrough dan Utopia

8 Januari 2021   17:33 Diperbarui: 11 Januari 2021   20:00 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto liburan. (sumber: Jacob Lund/SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Sejak dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mencetuskan konsep wisata untuk para pekerja yakni Work From Destination yang memungkinkan para pekerja di sektor digital yang tinggal di kota besar seperti Jakarta dan Bandung, bekerja di daerah wisata.

Sandiaga Uni menyampaikan konsep WFD dalam sebuah acara webinar economic outlook KAHMIpreneur 2021, 3 Januari 2021 yang lalu.

Sebagai Menteri yang membidangi pariwsata dan ekonomi kreatif, memang dituntut untuk memiliki sebuah terobosan atau ide dalam memajukan sektor pariwasata yang sedang mengalami kelesuan sebagai akibat dari pandemi covid-19. 

Karena selama pandemi, kunjungan wisatawan asing amblas hingga 74,7% dibandingkan 2019 yang mencapai 12 juta orang menjadi 3,56 juta orang. Devisa yang dihasilkan pun turun menjadi US$ 3,54 miliar dari US$ 16,9 miliar pada tahun 2019.

Tentu ini menjadi perhatian pemerintah khususnya kementerian pariwasata dan ekonomi kreatif, bagaimana upaya yang dilakukan untuk menggenjot kunjungan wisatawan manca negara maupun domestik sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat di sekitar daerah wisata.

Karena sektor parawisata merupakan sektor yang mudah untuk membuka lapangan kerja serta murah yang memberikan kontribusi sebesar 4,80 persen terhadap produk domestik bruto atau menyumbang devisa sebesar Rp. 280 triliun pada tahun 2019 atau meningkat dari tahun 2018 sebesar Rp. 270 triliun.

Sebuah ide atau konsep boleh dan sah-sah saja besar dan bahkan terlalu mengada-ada, namun yang paling utama adalah implementasi atas ide tersebut. Karna selama ini, negara kita terlalu banyak ide yang bagus namun minus di level eksekusi. 

Banyak hal yang membuat pada tahap level eksekusi semua program ide, gagasan maupun rencana konsep yang awalnya bagus, namun selalu tidak berhasil atau mandek.

Banyak faktor memang yang membuat setiap ide itu tidak sempurna atau tidak berhasil ketika sudah tahap eksekusi.

Konsep WFD atau Work From Destination yang di cetuskan pada prinsipnya adalah baik dan bisa dianggap sebuah terobosan, karena sebagaimana di utarakan oleh Wakil Menteri Parekraf, Angela Tanoesoedibjo, dalam perbincangan dengan Asian Development Bank menyebutkan bahwa hampir 80 persen staf mereka yang ekspatriat kini bekerja di Bali.

Ini sebuah preseden baik bagi potensi pengembangan wisata indonesia untuk menggenjot jumlah kenaikan kunjungan wisata untuk menerapkan konsep WFD dimaksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun