Mohon tunggu...
Hervina Putri
Hervina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Urban and Regional Planning

Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Money

Jeritan Kemiskinan Petani

22 Oktober 2019   22:35 Diperbarui: 22 Oktober 2019   22:49 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia adalah Negara agraris, yang mana sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.  Lahan di Indonesia sangatlah luas dan subur, bahkan orang -- orang berpendapat karena terlalu suburnya tanah Indonesia tongkat kayu dan batupun jadi tanaman. Petani Indonesia sangatlah banyak, dan tak sedikit dari mereka yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Apalagi semakin banyak dijumpai lahan untuk pertanian dialih fungsikan menjadi perumahan, pertokoan bahkan kawasan untuk industri. Kian hari hidup petani serasa semakin berat, khususnya petani di daerah perkotaan karena sebagian lahan mereka sudah dialih fungsikan.

Tak kalah mirisnya dengan petani di daerah pedesaan, saat ini banyak para generasi muda yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan yang layak daripada harus menjadi petani. Dan tidak sedikit pula para petani yang mendorong anaknya untuk tidak menjadi petani karena kehidupan petani yang kian rumit dan penghasilngan yang tak menentu, belum lagi jika mengalami gagal panen. Dan tak sedilit pula yang telah lelah menjalani hidup sebagai petani dan memilih untuk menjadi TKI karena dianggap penghasilan yg didapatkan lumayan besar daripada harus bertani. Dan dampaknya para petani saat ini 70% adalah yang berusia 45 tahun ke atas.

Sektor pertanian bukanlah menjadi yang utama di negeri ini. Pemerintah masih sibuk memikirkan infrastruktur dan perindustrian yang mengakibatkan sektor pertanian tergeser. Masih pantaskah Indonesia dikatakan sebagai Negara agraris ? pemerintah bahkan tidak ragu -- ragu untuk mengalih fungsikan lahan pertanian untuk kepentingan infrastruktur yang berdalih karea lokasinya yang strategis. Pemerintah masih kurang melirik sektor pertanian. Dan bahkan pemerintah masih mengimpor bahan pangan yang seharusnya tidak perlu dilakukan karena bahan pangan yang berasal dari petani masih melimpah dan dikatakan cukup. Padahal, sektor pertanian juga bisa menyerap lebih banyak pekerja dan bersifat kontinu daripada sektor yang lain. Dan ini juga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi ataupun masalah meningkatnya TKI.   Masalah lainnya karena sebagian petani belum memiliki keterampilan pertanian yang memumpuni, karena sebagian petani berpendidikan rendah. . Sejak dulu pertanian Indonesia masih menggunakan sistem tradisional walaupun sudah ada yang menggunakan sistem yang lebih modern. Keterbatasan keterampilan, pendapatan yang rendah, dan pendidikan yang kurang memadai membuat petani kesulitan mengadobsi teknologi pertanian yang baru. Padahal perkembangan teknologi pertanian sangat pesat.

Penghasilan sebagai petani terbilang masih minim. Upah buruh industri manufaktur bila dibandingkan dengan petani masih jauh lebih tinggi buruh industri manufaktur. Karena sehebat -- hebatnya petani paling tinggi pendapatan Rp1000.000 per bulan, tapi serendah -- rendahnya UMR (Upah Minimum Regional) pendapatannya Rp2.500.000 per bulan.  Jadi pendapatan buruh  industri manufaktur terendah, masih 3x lebih tinggi dibanding petani yang rajin. Ini juga sebagian alasan kenapa petani lebih memilih meninggalkan profesi sebagai petani. Selain penghasilan yang didapat dirasa kurang.  Para petani kesulitan untuk menyisihkan uang untuk menabung. Karena banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari hari. Tak sedikit juga petani yang mengalami sakit yang parah dan tidak bisa berobat dikarenakan tidak adanya biaya karena penghasilannya yang cukup untuk makan sehari - hari saja. Walaupun sudah ada bantuan dari pemerintah berupa BPJS, akan tetapi pelayanan dengan menggunakan berupa BPJS masih dikatakan kurang dan bahkan tidak di prioritaskan.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita mensejahterakan kehidupan petani, karena jika sektor pertanian terganggu maka akan berdampak pada sektor yang lain. Seperti sektor ekonomi di pasar yang akan terganggu karena hasil pertanian yang kurang. Tengkulak, pedagang, dan penjual makanan pun akan kesulitan mencari bahan pangan untuk dijual. Juga lahan -- lahan pertanian tidak dialih fungsikan untuk kepentingan infrastruktur. Dan seharusnya pemerintah paham dalam masalah tersebut. Penyuluhan dari pemerintah tidak hanya tentang pupuk atau hama tumbuhan saja, melainkan tentang perkembangan teknologi  saat ini. Karena sudah banyak teknologi tentang pertanian yang petani tidak ketahui. Walaupun kebanyakan petani tidak tahu teknologi karena sebagian petani berpendidikan rendah, tidak ada salahnya kita mencoba mengenalkan. Dan pemerintah juga bisa memberi pelatihan kepada remaja desa bagaimana cara bertani yang baik dan benar dengan menggunakan teknologi yang berkembang saat ini. Sehingga dapat menghasilkan bibit -- bibit  petani yang unggul. Dalam hal ini sarana dan fasilitas harus tersedia di beberapa tempat, khususnya daerah yang mayoritas bekerja sebagai petani. Dan pemerintah juga diharapkan untuk meminimalisir impor bahan pangan atau hasil pertanian. Karena biasanya harga produk hasil pertanian impor lebih murah daripada produk hasil pertanian lokal. Dan konsumen biasanya tertarik dengan kualitas baik dangan harga yang murah, hal ini bisa berdampak buruk bagi petani pribumi.

Dan kini, telah banyak dibuka jurusan yang berkaitan tentang pertanian di berbagai sekolah maupun perguruan tinggi. Peminatnya pun dapat dikatan banyak dan meningkat di tiap tahunnya. Dengan adanya hal ini, diharapkan kedepannya dapat memberikan dampak positif pada pertanian Indonesia. Dan mengubah pemikiran remaja, bahwasanya menjadi petani itu tidak seperti yang kita bayangkan. Karena sekarang sudah banyak teknologi canggih untuk membantu memudahkan pekerjaan kita. Bahkan kita juga bisa menciptakan alat -- alat yang canggih untuk kemajuan pertanian Indonesia. Kita juga bisa mencontoh Negara yang dalam bidang pertaniannya sudah dikatan bagus seperti, Amerika dan Tiongkok.   Sehinggga pertanian Indonesia mengalami peningkatan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Dan telah memiliki generasi petani yang paham akan IPTEK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun