Bagi sebagian orang, memasak hanyalah kewajiban sehari-hari. Kita butuh makan, maka kita memasak. Namun, bagi sebagian lainnya, memasak bisa menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar rutinitas: ia adalah ruang untuk berkreasi, bahkan menjadi terapi jiwa.
Banyak yang awalnya mulai memasak karena kebutuhan. Lama-kelamaan, mereka menemukan bahwa ada kepuasan tersendiri ketika berhasil menyajikan hidangan sederhana dari bahan seadanya. Misalnya, sepiring nasi goreng yang dimodifikasi dengan sisa lauk semalam bisa terasa begitu spesial ketika dimasak dengan hati.
Yang menarik, memasak ternyata banyak memberikan pelajaran hidup. Dari dapur, sebagian orang belajar sabar menunggu proses, belajar teliti dalam mengukur, hingga belajar kreatif saat bahan terbatas. Semua itu akhirnya membentuk kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh lagi, memasak juga menjadi sarana berbagi. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat keluarga atau teman tersenyum menikmati masakan yang kita buat. Dari situlah banyak orang percaya, makanan bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal cinta dan perhatian yang diberikan.
Bagi yang belum terbiasa, jangan takut untuk memulai. Tidak perlu langsung memasak menu yang rumit. Cobalah hal sederhana: merebus, menumis, atau membuat camilan kecil. Nikmati setiap prosesnya. Siapa tahu, dari dapur kecilmu, lahir kebahagiaan besar yang tak terduga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI