Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Seniman - Pernah jadi PNS di Jambi dan Pernah kerja di Harian Sriwijaya Post menjadi wartawan

Pendidikan akir Lulusan SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kering

16 Maret 2024   21:08 Diperbarui: 16 Maret 2024   21:09 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Heru Sudrajat

Habis buka puasa, duduk di emperan rumah bersandar pada keluh peluh. 

Menetes mengalir diranting ranting kering kesumpekan jiwa. 

Yang penuh beribu tanda tanya kehidupan. 

Menjalar bergesekan dalam lamunan diterangi cahaya alam. 

Tak ada yang pantas dibanggakan, apalagi menjadi catatan sejarah. 

Semua sudah terukur waktu dalam perjalanan. 

Tanpa harus melupakan doa-doa orang tua. 

Meski kadang kita susah melawan diri sendiri. 

Susah menertawakan diri sendiri, sehingga lupa diri. 

Bahkan melupakan doa-doa yang diajarkan Nya. 

Sungailiat, 15 maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun