Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi

5 Agustus 2018   18:04 Diperbarui: 5 Agustus 2018   18:13 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepi semakin terasa menempel.

Didauanan pohon-pohon kota.

Yang tertunduk lesu menghantar senja.

Pada langit-langit bumi perlahan memudar.

Disengat matahari seharian.

Hari ini tak kutemukan bayang-bayang kehidupan sejati.

Hanya keluhan orang-orang meratap kepanasan, kemarau panjang.

Sampai senja menghampiri, semua hanya berdiam diri.

Saling curiga membaca tanda-tanda arti sepi disenja hari.

Yang tak pernah tuntas diperdebatkan.

Dalam ruang-ruang kosong yang selalu datang pada sore hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun