Sungailiat.
Buntut panjang dari PT BAA yang mengolah ubi di seputar Kelurahan Kenanga, Sungailiat Bangka  dan menimbulkan bau tidak sedap menyengat (seperti bau tai kucing) sampai saat ini belum tuntas dan warga masyarakat terus melakukan protes. Baik pertemuan dengan DPRD setempat maupun dengan pemerintah serta pihak perusahaan, tapi tak tuntas juga.
"Persoalan ini sudah setahun lebih, tapi sepertinya tidak tuntas. Kita berupaya beri waktu kepada perusahaan sampai berbulan bulan untuk menghilangkan bau tersebut, juga tidak bisa. Makanya warga masyarakat akan turun ke jalan melakukan demo di pemkab Bangka,"ujar G.A. Subhan, Senin (16/04/2018) di Kenanga.
Dijelaskan G.A Subhan yang juga koordinator warga Kenanga, kita sudah berbaik hati beri kesempatan kepada pihak perusahaan, tapi tidak digubris. Kemudian kita ngadu ke DPRD dan pemerintah juga tidak ada tanggapan yang menggembirakan. Untuk itu kita melakukan langkah ke DPRD Propinsi Bangka Belitung dan juga akan menghadap gubernur Babel."Kalau toh dipropinsi juga tidak bisa merampungkan persoalan ini, akan menempuh jalan menghadap kekementrian lingkungan hidup,"Itulah upaya warga masyarakat Kelurahan Kenanga, agar persoalan segera tuntas untuk menutup pabrik pengolahan ubi yang dikelola PT BAA. Warga masyarakat sudah tidak tahan dengan limbah bau pengolahan  ubi. Kalau baru seminggu atau sebulan tidak menjadi persoalan. Tapi ini sudah setahun lebih ditebari bau tidak sedap," tuturnya.
G.A Subhan hanya berharap hendaknya pemerintah segera menuntaskan persoalan ini. Dan warga sudah tidak bisa menahan lagi,"Jadi dalam waktu dekat kita akan turun demo dipemkab Bangka. Jumlah warga yang akan turun sekitar 1225 orang,"tegasnya.(heru sudrajat).
.