Mohon tunggu...
Heru Siswanto
Heru Siswanto Mohon Tunggu... Ketua Program Studi dan Dosen PAI-BSI (Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner) Pascasarjana IAI Al-Khoziny Buduran Sidoarjo; Dosen PAI-Terapan Poltek Pelayaran Surabaya; Pengasuh Balai Peduli Pendidikan Indonesia; Pengurus Lembaga Takmir Masjid PCNU Sidoarjo; Ketua Lembaga Dakwah MWCNU Krembung

Hobi suka menulis, sambil menikmati pahitnya kopi dan hangatnya gorengan. Diantara tema tulisan terkait pendidikan, terutama Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner (PAI & Budaya, PAI & Filsafat, PAI & Politik, PAI & Teknologi)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pergulatan: JATM, JATMAN, JATMI, JATMA ASWAJA

21 Juli 2025   08:59 Diperbarui: 21 Juli 2025   08:59 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JATMAN dipimpin oleh Habib Luthfi bin Yahya, Habib Umar Muthohar, dan kiai Chalwani. Sedangkan tokoh pembesar JATMI salah satunya adalah Kiai Chalwani, Kiai Tauhid, dan Gus Nuril. Kiai chalwani sendiri juga ada di JATMAN, beliau ada di dua organisasi thariqah tersebut.

Selang berlalu, Ketika JATMAN di bawah kepemimpinan Habib Luthfi bin Yahya ini terjadi perseteruan kembali. Termasuk salah-satu alasannya perseteruan ini adalah karena nasab dan lain sebagainya. Sehingga pada akhirnya JATMAN diakuisisi oleh PBNU dan akhirnya dipimpin oleh Kiai Chalwani dan Kiai Ali Masykur Musa saat ini.

Sebagai misi tandingannya  Habib Luthfi bin Yahya membuat sendiri wadah berthariqahnya dengan nama JATMA ASWAJA (Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah Ahlussunnah Wal Jama'ah). Dengan tujuan utamanya untuk mengakomodir jaringan murid maupun circle mursyid yang sudah dibentuk Habib Luthfi bin Yahya supaya tidak hilang mengurai begitu saja. Mengingat jaringan thoriqohnya ini sudah mengakar dan menyebar di seluruh pelosok Indonesia khususnya bahkan luar negeri.

Sehingga sebetulnya posisi JATMA ASWAJA saat ini seperti JATMI yaitu organisasi thariqah non afiliasi. Karena non afiliasi siapapun, termasuk dari ormas manapun bisa bergabung sesuka hati, tentunya tidak hanya NU saja akan tetapi mewadahi semua keluarga besar ASWAJA baik dalam negeri maupun dari luar negeri tentunya. Sedangkan untuk posisinya JATMAN sebagai wadahnya thariqah khusus bagi orang NU atau warga Nahdliyin saja.

Simpulnya, sejarahnya JATMA ASWAJA itu pecahan dari JATMAN, sedangkan JATMAN pecahan dari JATMI, dan JATMI bermula dari JATM (cikal-bakal organisasi thariqah di Indonesia).

Meskipun adanya perpecahan dalam wadah organisasi, harapan kita bersama tetap rukun, santun, dan bisa duduk bersama dalam membangun rumah besar yang bernama "Indonesia."

Semoga Bermanfaat.....

*Ketua Program Studi dan Dosen PAI-BSI (Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner) Pascasarjana IAI Al-Khoziny Sidoarjo; Dosen PAI-Terapan Poltek Pelayaran Surabaya; Pengurus Lembaga Takmir Masjid PCNU Sidoarjo; Ketua Lembaga Dakwah MWCNU Krembung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun