Mohon tunggu...
Heru Wahyudi
Heru Wahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Lecture

Musafir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Aglomerasi Jakarta: Magnet Ekonomi, Dilema Kualitas Hidup

22 Maret 2024   18:30 Diperbarui: 24 Maret 2024   01:35 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain berharap, masyarakat juga aktif dalam pengembangan aglomerasi Jakarta. Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan limbah, pengelolaan air, dan pengembangan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

Masyarakat juga berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur dan layanan publik, serta dalam pertumbuhan sektor industri dan layanan, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. 

Partisipasi aktif masyarakat tersebut meneguhkan keseriusannya dalam pembangunan aglomerasi Jakarta yang berkelanjutan dan merakyat.

Masyarakat Jakarta melihat aglomerasi Jakarta sebagai solusi atas tantangan yang muncul dari pertumbuhan ekonomi dan sosial yang cepat. 

Lewat peningkatan fasilitas dan layanan publik, termasuk akses terhadap pendidikan berkualitas, fasilitas kesehatan yang memadai, hingga pengelolaan limbah yang efisien.

Masyarakat aglomerasi Jakarta berharap agar Jakarta dapat menjadi pusat kemajuan yang tak hanya memberikan manfaat ekonomi, tapi juga meningkatkan kesejahteraan dan menjaga lingkungan hidup. 


Aspirasi ini membuktikan komitmennya untuk berperan dalam pembangunan aglomerasi Jakarta yang berkelanjutan dan merata.

Aglomerasi Jakarta dan Manfaatnya

Aglomerasi Jakarta ke depan akan memberikan berbagai manfaat besar bagi masyarakat dan daerah-daerah sekitarnya. Salah satunya adalah peningkatan jejaring, yang telah membuka kesempatan baru bagi pertumbuhan ekonomi dan pertukaran budaya. 

Infrastruktur yang dikembangkan, seperti jaringan transportasi yang lebih baik, telah memudahkan mobilitas penduduk dan barang, meningkatkan akses pada layanan kesehatan dan pendidikan, serta dukungan pertumbuhan sektor bisnis dan industri.

Ironisnya, dampak negatif dari aglomerasi Jakarta juga tak bisa ditutup-tutupi. Pertumbuhan yang cepat telah menimbulkan masalah seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan eksploitasi terhadap sumber daya alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun