Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ramai-ramai Parpol Veteran Kalah Pilpres Meminta Belah Kasihan Prabowo

2 Mei 2024   08:33 Diperbarui: 2 Mei 2024   08:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan Paslon 02 ( Prabowo -Gibran) dalam Pilpres 2024 sudah final paska Gugatan Sengketa Perselisihan Pemilu yang diajukan oleh Palon 01 dan Paslon 03 harus kandas di putusan Mahkamah Konstitusi  (MK) . Dengan keputusan MK tersebut secara resmi Prabowo -Gibran  resmi akan melenggang menjadi orang nomor satu dan dua di negeri ini dalam pemerintahan barunya periode 2024-2029.

Euforia politik  kemenangan Paslon 02 bukan hanya terjadi di internal partai pendukung dan pengusung paslon 02 yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju tetapi banyak partai eks pendukung Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019 merasa nyaman dan mempersilahkan Prabowo -Gibran untuk memimpin Indonesia. Mereka bahkan menarik kembali romantisme dukungannya ketika 2 periode gagal dalam Pilpres sebelumnya.

Bisa dikatakan jika Kemenagan Paslon 02 menjadi fenomena unik dalam perkembangan peta politik Indonesia. Betapa tidak , baru kali ini terjadi pihak lawan politik dalam Pilpres 2024 berbondong -bondong menginginkan masuk dalam gerbong pemenangan pemilu sesungguhnya.  Terjadi romantisme politik Prabowo  namun sejatinya ini bentuk pengingkaran ideologi politik atau sebaliknya usaha elite parpol untuk mengambil keuntungan bagi partainya ? 

Timbul pertanyaan, Sebenar kemenangan Paslon 02 itu yang berhak merayakan dan berbangsa siapa ?

Dalam konteks dukungan politik kemenangan Paslon 02 oleh partai atau kubu koalisi yang kalah dalam pilpres menjadi nilai positif bagi kemajuan bersama untuk memperlihatkan proses demokrasi yang sudah mencapai usia matang. Namun demikian justru banyak kecurigaan dan juga pertanyaan menohok mengapa banyak partai mantan lawan politik Prabowo -Gibran sangat ngebet banget masuk ke pemerintah baru Prabowo -Gibran? Apa yang menjadi motivasi hingga mereka berlomba menjadi bagian pemerintah Prabowo -Gibran?

Gejala yang sangat menarik ketika di kubu internal Koalisi pendukung Prabowo yakni Partai Gelora dan Demokrasi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju menunjukkan sikap acuh dan ketidaknyamanan atas desakan serta keinginannya partai politik yang menjadi lawan dalam kontestasi Pilpres 2024? Sebut saja partai tersebut adalah PKS, Nasdem , PKB dan juga PPP. Partai tersebut secara terang terangan sudah menyatakan sikap dan keinginannya untuk bergabung dan tentunya meminta porsi kue kekuasaan.

Bagi partai yang sejak awal berkeringat mendukung Palon 02 tentunya melihat fenomena dukungan parpol seperti PKS dan Nasdem direspon berbagai macam tanggapan. Pro dan kontra terjadi sebagai dinamika peristiwa politik kekinian yang riil , dinamis dan berkelanjutan. Belum tahu juga sikap dan perilaku Paslon 02, untuk sekarang ini membutuhkan atau tidak dukungan partai selain partia pendukung utama . Kendaraan Prabowo sudah mendeklarasikan untuk menerima semua pihak menjadi partner pemerintah barunya bukan berarti sangat mudah bagi Prabowo dan partai pendukung nya untuk menerimanya.

Dimulai dari Partai Gelora  yang langsung bersuara lantang menolak kehadiran PKS. Penolakan keras datang dari salah satu partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni Partai Gelora. Partai Sempalan PKS ini   terang-terangan menyatakan penolakannya terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dikatakan jika  PKS telah melempar sinyal bahwa mereka siap bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Sikat tegas penolakan PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju disampaikan oleh  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfuz Sidik. Mantan Politis senior PKS ini menyatakan  tak ingin PKS bergabung dalam gerbong Prabowo-Gibran.

Alasan utama dari Partai Gelora Mahfuz Sidik memberikan penolakan ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ingin bergabung ke pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih  adalah jika  PKS selama ini tidak menunjukkan semangat yang sama dengan Presiden Joko Widodo yang juga menjadi mendukung Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun