Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Negarawan Banyak Tercetak dari Sistem Proporsional Tertutup

9 Januari 2023   22:13 Diperbarui: 9 Januari 2023   22:19 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dan selanjutnya  menjalankan roda organisasi, mengorganisasikan dan manajemen konflik  (agregasi),memproses dan mengendalikan (artikulasi) dan juga melakukan evaluasi secara periodik. Kader yang sudah berpengalaman juga mempunyai tugas lanjutan yakni mengkader anak didik baru dalam paket proses kaderisasi internal partai yang berjenjang.

Parpol Ideologis

Dalam tugas yang luas dan mendalam, partai politik berkewajiban mencetak dan melahirkan negarawan. Proses yang dibutuhkan untuk mencetak satu negarawan dibutuhkan komitmen dan kepatuhan ideologis universal. Artinya kader yang akan diciptakan untuk negarawan sudah final sebagai kader dengan rating  integritas tinggi,komitmen  diri yang tangguh dan daya intelektual  mumpuni. Kecerdasannya sudah melampaui  teori dan praktek politik biasa.

Menempatkan dirinya sebagai bagian agen perubahan dan pemberdayaan yang kepatuhan tugas dan fungsinya bukan ke tua partai atau partai tetapi memiliki kedaulatan dan wewenang penuh untuk tunduk kepada supremasi hukum dan UUD negara.

Tugas negarawan bukan lagi pengurus atau pelayan partai tetapi sudah menjadi hamba negara, kepatuhan dan loyalitasnya sudah terkoneksi  dengan kelekatan ideologi bangsa dan negara.  Seorang politisi negarawan sudah berhasil bersetubuh dengan ideologi negara.

Bagaimana partai dapat memulai proses penjaringan,kaderisasi, monitoring dan evaluasi bagi siapa saja yang akan dijadikan negarawan ?

 Sudah siapkan partai dan elite partai sadar dan memahaminya bahwa partai politik bukan hanya sebagai mesin mencapai kekuasaan tetapi lebih dari itu partai politik adalah bagian inti software dan hardware-nya negara. Parpol adalah bagian stage holder yang dimiliki negara, menjadi bagian tak terpisahkan dari akar dan batang tubuh negara.

Lantas apa hubungan sistem pemilihan pemilu dengan pencetakan negarawan? Bagaimana proses berpikir dan alur perencanaan dan kebijakan serta implementasinya di partai politik?

Sangat erat  sekali sistem pemilu yang dipakai dengan proses melahirkan jabang bayi negarawan. Menjadi persetujuan mutlak jika parpol satu-satunya alat dan wadah berpolitik politik praktis atau berkelanjutan, Parpol menjadi legitimasi formal untuk menjadi stempel individu atau korporasi berperan di wilayah kedaulatan politik vertikal dan horisontal.

Partai dan Demokrasi

Secara umum, Pemilu diakui sebagai sarana paling demokratis dan kemanusiaan untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan memperoleh legalisasi kedudukan politik yang diakui oleh negara dan rakyat. Sistem pemilu yang adil ,jujur dan berbobot kan menjadikan wilayah pengelolaan dan urusan implementasi kebijakan privat atau negara akan menampilkan wilayah keadilan proporsional yang mewadahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun