Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Negarawan Banyak Tercetak dari Sistem Proporsional Tertutup

9 Januari 2023   22:13 Diperbarui: 9 Januari 2023   22:19 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 Pemerintahan dan legislatif hasil pemilu yang obyektif dan maksimum akan  menjadikan penyebaran kedaulatan maksimal hak dan kewajibannya sebagai individu dan juga golongan terwadahi dan terikat dalam satu sistem.

Proses awal yang baku dalam demokrasi adalah ketersediaannya alat atau wadah menyalurkan atau mengakomodasikan wilayah kepentingan umum dan kepentingan diri. Partai politik harus ada dan menjadi pintu masuk partisipasi individu atau kelompok. Dengan demikian, kelembagaan politik harus siap menyediakan infrastruktur dan sistem baku untuk memberikan ruang dan jalan individu atau kelompok memenuhi target dan tujuannya.

Ketika berbicara kepentingan dan target dalam partai politik, tugas terberat bagi parpol adalah komitmennya mematuhi prinsip-prinsip holistik bagi terpenuhinya kewajiban inti untuk negara dan banga.Subtansi inilah yang menjadi medan pertaruhan bagi partai untuk sekedar menjalankan politik praktis atau memaksakan untuk tunduk dan mengambil peran politik kenegaraan.

Mandat Partai

Sistem proporsional tertutup memberikan legitimasi penuh bagi partai dan elitenya memilih dan menunjuk sekaligus memberikan mandat langsung individu untuk bekerja dan berkompetisi memenangkan pemilu. Partai mempunyai telunjuk penuh untuk memberikan komando satu arah dan menguasai penuh sistem komando tersebut. Partai  sekaligus memborong kedaulatan atas dirinya dan kekuasaannya untuk meraih yang menjadi  cita-citakan oleh entitas partai.

Mutlak, partai harus mempunyai platform ideologis jelas yang tidak bersinggungan dan berseberangan  dengan ideologi negara. Ruh partai menjadi bagian kecil ruh negara yang dititipkan di partai.

 Sepenuhnya ideologi tersebut mencerminkan tujuan dan maksud didirikannya dan dijalankannya sebuah kelembagaan partai. Sudah menjadi kepastian jika ideologi partai harus tunduk dan sepakat baik materi dan ruhnya terhadap ideologi negara.

Dengan demikian, sudah jelas jika partai harusnya mempunyai organ dan mekanisme jelas untuk meraih dan mencukupi kebutuhan ideologis induknya, bukan merongrong atau mencoba mengkudeta. Ideologi partai liberal adalah contoh kudeta politik yang sesungguhnya menjadi bagian amoral politik dan pelanggaran sesungguhnya partai terhadap bangsa dan rakyat.

Wahana kepartaian  ideologis menjadi landasan tercapainya visi dan misi bangsa secara menyeluruh dan menjadi bagian integral wilayah penyatuan dan kesatuan bangsa, menyeluruh dalam satu paket kebijakan strategis dan berkelanjutan.

Untuk mengisi organ kepartaian yang ideologis, partai harus bertindak dan berkewajiban melakukan rekrutmen ideologis  dan konsolidasi ideologis. Keutamaan asupan organ ideologis adalah penyediaan ribuan kader ideologis yang siap diindoktrinasi dan dihibahkan untuk kader bangsa dan negara mengisi  ketersediaan ratusan negarawan.

Gerbang Negarawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun