Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Kebelet Gantikan Presiden, Cuma Harus Bercermin Diri Dulu

21 November 2022   08:37 Diperbarui: 21 November 2022   08:45 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga isu yang dibawakan Anies saat di atas panggung tersebut sebenarnya merugikan Anies sendiri . Anies sampai saat ini posisinya sebagai capres belum aman. Membutuhkan 1 atau 2 partai untuk mencapai minimal syarat "Presidential Threshold" tercapai.

Kebutuhan Anies saat ini bukan untuk membesarkan dan mengampanyekan Nasdem tetapi menjual dirinya yang  membuat dirinya  diperhitungkan oleh parpol lain .

 Kontestasi Anies adalah pilpres bukan pileg,oleh karenanya Anies harus bekerja keras dulu agar bisa direkomendasikan oleh koalisi partai yang sudah penuhi ambang batas presiden .

 Anies harus mendahulukan intelegensia diplomasi antara elite parpol dari pada" show force" massa di jalanan yang bikin macet atau di tengah lapangan yang kadang  merusak taman kota.

Blunder politik dengan menjual partai Nasdem akan melemahkan posisi tawar dirinya bisa diterima oleh partai lain. Anies hanya akan memberikan "coatstail effect" satu partai dan ini akan sangat merugikan dirinya dan menghambat langkah partai untuk bergabung membangun koalisi.

Isu yang ditawarkan Anies sanggatlah pragmatis. Anies begitu kebelet untuk menggantikan presiden lamanya. Padahal masih ada umur waktu 1,5 tahun Presiden Jokowi akan menjabat sampai tahun 2024.

Orasi Anies "Ganti Presiden " memicu ketidakharmonisan situasi yang menimbulkan salah tafsir. Pertama ,Anies akan dituduh sebagai pihak yang memprovokasi  jika presiden lama harus secepatnya diturunkan, kedua Anies memberikan asumsi presiden saat ini layak diganti karena banyak kegagalan dalam berbagi bidang.

Persoalan tidak hanya membuat politik nasional akan mudah terbakar , orasi "Ganti Presiden" juga akan menghantam posisi Partai Nasdem yang saat ini masih bercokol 3 Menterinya di Kabinet Jokowi. Justru Langkah  Anies memberikan dorongan agar Nasdem cepat -cepat keluar dari koalisi pemerintah.

Apakah mau Ketum  Nasdem Surya Paloh melepaskan 3 jabatan Menteri di Kabinet Jokowi ?

Sejak Deklarasi mengusung Anies awal November 2022,banyak desakan Nasdem untuk keluar dari pemerintahan Jokowi. Pilihannya Anies sebagai Capres sudah dianggap curi start kampanye dan menjadi partai yang tidak konsisten dukung pemerintah  sampai tuntas . Anies juga dianggap sebagai antitesa Jokowi membuat Presiden RI tersebut  tidak hadir dalam Ulang  tahun Nasdem.

Dan terakhir orasi Anisa diakhiri dengan pengiringan opini masyarakat   dengan  penunjukkan dirinya sebagai presiden. Sangat jelas bagaimana Anies memberikan kesimpulan orang yang paling kayak menjadi presiden adalah dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun