Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Dinasti Jokowi Sedang Dirintis?

9 November 2022   06:45 Diperbarui: 9 November 2022   06:52 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak hanya sekali ini, Jokowi sering memberikan perilaku istimewa kepada Ganjar dalam momen-momen khusus seperti ketika Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Batang Jateng, Senin(3/6/2022). Presiden Jokowi mengajak Ganjar ikut naik dalam mobil kepresidenan. Cara ini dipergunakan Jokowi sebagai penyampaian  simbol dan isyarat khusus ke publik.

Isyarat dan Pesan Khusus

Rupanya Jokowi mengajak Ganjar dalam tempat khusus sekaligus mengajarkan ilmu bagaimana menafsirkan berbagai isyarat politik. Istana Presiden dipilih sebagai tempat  dianggap paling steril bagi Jokowi dan Ganjar membicarakan isu-isu penting. Pertemuan  Jokowi dan Ganjar bisa diartikan peringatan sekaligus kesiapan diri menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

Materi Pertemuan

Penulis mengulas  setidaknya ada dua isyarat dan pesan khusus dari pertemuan Ganjar dan Jokowi di istana. Pertama Jokowi  memberikan isyarat dukungan politik secara penuh, bisa ditafsirkan jika  Jokowi dan Ganjar sedang menunjukkan penguasaan teritorial politik yang bisa dikendalikan dari istana terlepas dari campur tangan elite /ketua partai.
 
Jokowi menggunakan istana sebagai pusat pengendalian segala misi dan strategi politiknya. Ketua Partai pun harus tunduk Jokowi ketika harus dipanggil dan merapat menuju istana negara. Istana tempat yang  bentul-betul dipusatkan sebagai komando strategi Jokowi. di lain sisi istana dipakai sebagai simbol penguasaan pemerintah dan penuh negara dalam genggaman  Jokowi.

Menteri Tidak Harus Mundur

Jokowi kembali mengambil hati dan simpati para pembantunya. Kali ini jatuh untuk para menteri yang berminat menjadi calon presiden. Jokowi memberikan dukungannya untuk para pembantunya maju sebagai capres dengan catatan khusus. Cara ini dipakai Jokowi sebagai bagian menamakan politik balas budi dan kemurahan hati Jokowi membagi-bagi peluang diraihnya kekuasaan.

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan menteri yang berminat menjadi capres  tampa mundur dari jabatanya. Kemenangan Politik bagi para menteri untuk maju sebagai capres dijadikan isu seksi menarik bagi Jokowi. Isu ini menarik ketika relasi bisnis berkaitan kapitalisasi politik dalam ruangan jual beli/trade off wewenang dan kekuasaan. Sekali lagi Jokowi berhasil menjerat dan menciptakan jual beli dalam bentuk hutang budi produk aturan pembebasan pengunduran menteri ketika mengajukan diri sebagai capres seolah-olah dari hasil perjuangan Jokowi.

Jokowi mengarahkan kepada menterinya bahwa dialah atasannya yang sudah membuka pintu para pembantunya untuk bisa nyapres tampa harus pamit mundur dari jabatanya. Jokowi menunjukkan jabatan dan wewenang penuhnya membuka jalan bagi siapa pun menteri yang akan tampil di bursa capres 2024.

Restu 4 Menteri

Setidaknya sudah ada 4  menteri yang berminat untuk mengajukan pencalonan diri sebagai presiden ditangan Jokowi. Penulis memprediksi jika 4 menteri yang sudah mendapatkan lampu hijau pencapresan tersebut adalah Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartato  ,Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erich Thohir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun