Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ganjar Terbukti Mengunci Pasangan Capres 2024

8 Oktober 2022   01:05 Diperbarui: 8 Oktober 2022   01:58 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh  pengunduran kader Nasdem yang dilakukan diberbagai daerah seperti di Bali. Panji Astika Ketua Biang Hubungan Eksekutif DPW Nasdem  Bali mengundurkan diri. Hal serupa juga dilakukan oleh kader partai daerah Sulawesi Utara  Ketua  DPW Gerakan Restorasi Pedagang UMKM Fredriek Lumalente.

Gerakan penolakan Anies Calon Presiden oleh Nasdem juga dilakukan elite partai. Ketua Bidang  UMKM DPP Nasdem Niluk Djelantik  menyatakan mundur dari Nasdem sebagai bentuk protes ketidaksetujuannya Partai Nasdem mendukung Anies Sebagai Calon  Presiden 2024.

Langkah Anies menuju Capres mengalami penolakan diinternal partai Nasdem sebagai pukulan awal yang harus dihadapi Anies. Penulis melihat beberapa alasan mengapa Anies harus dihadang mentah-mentah oleh banyak kader Nasdem.

Nasdem dalam konvensi Rapimnas yang dilakukan di Bulan Juni 2022 menghasilkan rekomendasi 3 nama capres. Nama tersebut tersebut diantaranya Ganjar Pranowo dan andika Perkasa. Anies juga banyak diusung oleh DPW Nasdem diberbagai daerah sebagai kandidat kuat Capres 2024.

Jika ditelusuri sejarah dukungan Pilpres 2024, Nasdem adalah partai Pendukung Jokowi dan berhasil memenangkan menjadi Capres. Bahkan Nasdem mengeklaim kemengan Jokowi sebagai bagian langkah  penting sang Ketua Nasdem Surya Paloh. Bagi Surya Paloh kemenangan Jokowi adalah kemengan Nasdem dan menjadi klaim Surya Paloh sebagi King Maker untuk Jokowi. Nasdem dekat dengan pemerintahan dan diganjar 3 Menteri di Kabinet Jokowi.

Bagi elite Nasdem yang menolak pencapresan Anies berdalih jika  Nasdem telah melakukan kesalahan langkah politik dalam kontestasi pilpres 2024. Nasdem idealnya mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Ganjar identik dengan penerus Jokowi dan akan menjadi legacy bagi Nasdem menjamin Pemerintahan Jokowi sampai tuntas.

Pencapresan Anies Presiden harus dibayar sangat mahal.Nasdem harus berhadapan dan berkelahi dengan kadernya sendiri. Ancaman berbagai pihak yang akan merongrong Nasdem tidak hanya dari  Pengurus Partai, tetapi banyak kader dan simpatisan partai dari grassroots/akar rumput akan mengancam tidak memlilih Nasdem di Pileg 2022 dan juga tidak aklan mencoblos anies Bawesdan.

Berdasarkan survei dari berbagai Lembaga Survei politik Saeful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan periode Agustus-September 2022, Nasdem mengalami penurunan tajam  dalam elektabilitas partai papan atas . Elektabilitas Nasdem terus terperosok diangka 3,4 persen. Angka ini sanga jauh dengan perolehan suara di Pileg 2019 sebesar 10,26  persen (Kurs DPR)

Langkah Anies untuk menjadi Presiden 2024 masih jauh dari finis. Harus menyelesaikan persoalan tehnis yang disyaratkan  UU. Artinya Anies dan Nasdem harus segera membentuk Koalisi tambahan untuk memenuhi syarat UU Pemilu N0.7 Tahun 2017 berkaitan ambang batas minimal pencapresan.

Nasdem boleh percaya diri untuk mengusung Anies, akan tetapi PR berat harus segera dilakukan, membentuk Koalisi  Partai memenuhi presidential threshold 20 persen atau 115 Kursi.

Pertemuan dengan Demokrat antara Anies dan AHY selaku Ketua Partai ,mengisyaratkan pertemuan yang hampa, tidak menyentuh hal yang subtansi untuk menemukan titik temu melakukan koalisi partai.Kedua capres hanya sebatas menebar senyum. Anies tidak punya hak dan pengukuhan sebagi ketua partai Nasdem sehingga apa yang dilakukan dalam peristiwa lertemuanya Capres tersebut tidak bisa menjawab kebutuhan koalisi untuk infrastruktur pencapresan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun