Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pelatihan Ecoprint Untuk Pengrajin Batik Tulis Lampung

29 Januari 2023   15:32 Diperbarui: 30 Januari 2023   08:39 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta menata daun (Dokumen pribadi)

Udah lama saya ngga menulis di Kompasiana ini. Tiba-tiba ada rasa rindu hmm. Nulis apa ya?  Teringat tahun lalu kami melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu mitra pengabdian adalah salah satu kelompok pengrajin batik tulis di Bandar Lampung, As Syafa Batik.

Jangan salah ya, di Bandar Lampung ini sudah ada daerah sentra pengarajin batik tulis, yaitu di daerah Pinang Jaya. Ya tentu saja, motif batiknya adalah khas Lampung. Salah satunya adalah motif mahkota Siger selalu menjadi motif yang dominan, dan  ada juga motif biji kopi tapi disusun sehingga seperti motif kawung pada batik Jawa.

Pertengahan tahun lalu, kami mengadakan kegiatan pelatihan ecoprint untuk para pengarajin batik tulis. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pembuatan ecoprint yaitu seni olah kain kepada para pengrajin. Harapannya sih mereka nanti ada produk inovasi lain selain kain batik tulis, yaitu kain ecoprint.

Ecoprint adalah seni mencetak daun, batang, getah, bunga, kulit kayu dan lainnya di atas kain serat alami, dengan menggunakan kayu, kulit kayu, kulit buah, akar, dan lainnya sebagai pewarna alaminya. Media lain yang bisa digunakan adalah kulit, kertas, kayu, bambu dan lainnya (sumber: AEPI).

Masyarakat luas masih banyak yang keliru dalam memahami ecoprint, mereka menyebutnya sebagai batik oleh karena itu kami merasa perlu menyampaikan pengetahuan dengan benar khususnya pada kalangan pengrajin batik tulis.

Ecoprint bukan batik karena tidak memenuhi persyaratan sebagai batik sebagaimana yang tertuang dalam SNI 0239 -- 2019: Batik Pengertian dan Istilah.Menurut SNI (SNI, 2019).

Tapi yang jelas kain ecoprint dan kain batik tulis adalah sama-sama hasil karya kreativitas dari seni olah kain secara handmade yang bernilai tinggi.

Para pengrajin cukup tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini. Peralatan dan bahan sudah disediakan dari Tim dan daun-daunan sekitar disiapkan oleh peserta pengrajin batik. Daun-daunan cukup diambil di sekitar rumah penduduk, ada daun alpukat, daun buah kakao atau coklat, daun jati, daun kenikir, daun jarak kepyar dsb. Bunga kenikir juga ada meskipun hanya sedikit.

Para peserta memulai kegiatan dengan menata daun di permukaan kain dan kemudian menggulung kainnya. Gulungan kain tersebut dikukus selama 2 jam. Sambil menunggu hasil kukusan kain, maka waktu diisi dengan materi kegiatan dan tanya jawab antara Tim dengan peserta tentang ecoprint.

Bagaimana caranya memordan kain sebagai langkah awal juga dijelaskan. Bahan-bahan yang digunakan apa saja, serta bagaimana nanti caranya merawat kain ecoprint serta bagaimana kira-kira penentuan harga jualnya semua dibahas dalam diskusi. Semua pertanyaan, menjadikan Tim dan mitra peserta pelatihan sangat antusias dalam kegiatan ini.

Setelah pemberian materi dan diskusi selesai, maka peserta beristirahat untuk sholat dan makan siang, sambil masih menunggu kukusan kain. Dengan demikian waktu yang terpakai selama pelatihan cukup efisien.

 Hasil ecoprint dengan menggunakan daun-daun di sekitar (Dokumen pribadi)
 Hasil ecoprint dengan menggunakan daun-daun di sekitar (Dokumen pribadi)

Setelah gulungan kain dikukus selama waktu 2 jam, kukusan kain diangkat dan didinginkan. Lalu masing-masing gulungan kain dibuka. Saat pembukaan gulungan inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh peserta karena semua penasaran dengan hasilnya seperti apa. Ketika melihat hasilnya para peserta cukup puas, karena pada kain terlihat cetakan daun dan bunga yang cukup jelas. Kain ini nanti akan diangin-anginkan terlebih dahulu selama beberapa hari untuk membiarkan proses oksidasi berlangsung. Terkadang hasil cetakan warnanya semakin lebih kuat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan ini semoga menambah wawasan para pengrajin batik tulis Lampung untuk membuat produk ecoprint sebagai produk inovasi selain kain batik tulis yang mereka buat selama ini. Harapannya penjualan produk kain mereka meningkat setelah sebelumnya turun drastis akibat pandemi Covid 19, yang imbasnya masih terasa selama lebih dari satu tahun. Produk kain ecoprint, adalah produk yang menarik karena memiliki nilai lebih yaitu menggunakan kain berserat alami dan pewarna alami. Jika bahan pakaian ini sudah tidak digunakan maka tidak mencemari lingkungan karena mudah terdegradasi. Selain itu dalam prosesnya yang menggunakan pewarna alami tentunya lebih ramah terhadap lingkungan. Semoga langkah-langkah kecil yang dilakukan berkaitan dengan produk ecolable ini akan berguna dan memberi kebaikan buat bumi kita.

(Terimakasih kepada Universitas Lampung atas dana kegiatan pelatihan ecoprint dari DIPA BLU TA 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun