Dalam menjalankan ibadah puasa, ada dua hal yang harus dijaga dengan baik. Pertama, meningkatkan kualitas takwa. Kedua, menjaga stamina tubuh agar tetap bugar.
Kegiatan pertama dilakukan dengan menjalankan semua ibadah dalam bulan Ramadan: Â puasa, salat terawih, dan memperdalam Al Quran (memperbaiki cara membaca dan meningkatkan pemahaman terhadap isi dan tafsir Al Quran).
Kegiatan kedua dilaksanakan dengan upaya menjaga stamina agar tubuh tetap sehat, sehingga mampu menjalankan ibadah puasa secara nyaman.
Biasanya selepas subuhan, bersama Ibu Negara Omah Ampiran, saya melakukan aktivitas jalan pagi mengelilingi desa sejauh kurang lebih tiga kilometer. Setidaknya olah raga ringan ini membantu menciptakan kebugaran fisik dalam menjaga kesehatan.
Kebiasaan ini  rutin kami lakukan sejak lima tahun terakhir. Saat masih berumah di desa Jamblangan, Seyegan, Sleman, jalan pagi setelah sahur sangat menyenangkan karena udara terasa begitu segar dengan banyaknya pepohonan besar, aneka tanaman di sawah: padi, jagung, kacang, cabai, melon, dan sebagainya.Â
Biasanya saya sambil mengabadikan matahari terbit, petani yang mulai beraktivitas, atau pemandangan alam yang begitu indah lewat kamera handphone.
Lebih menyenangkan lagi saat berpapasan dengan penduduk desa dan serombongan anak-anak yang usia mereka kira-kira masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Mangga Bu, Pak. Mlampah-mlampah? Mari Bu, Pak. Jalan-jalan?" tanya Yu Karyo, penduduk Babrik, ramah.
Begitulah cara masyarakat desa menjalin komunikasi dengan basa-basi tingkat dewa. Sudah tahu kalau kami jalan-jalan, masih juga ditanya: ibu, bapak, jalan-jalan?Â
Tapi cara sederhana itulah yang justeru dapat mempererat hubungan masyarakat di pedesaan. Dalam pertemuan berikutnya, dapat dipastikan obrolan menjadi  lebih panjang, sampai pada tempat tinggal, asal-usul,  jumlah anak, dan hal lainnya yang lebih personal.