Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Blusukan ke Pereng Wetan Prambanan demi Mbakmi

8 Februari 2023   08:51 Diperbarui: 8 Februari 2023   19:29 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sensasi suasana pedesaan/Foto: Hermard

Dapur/Foto: Hermard
Dapur/Foto: Hermard
Kami segera memesan bakmi godok, bakmi goreng, dan nasi goreng. Di warung bakmi jawa ini, pelanggan tidak perlu gelisah menunggu  pesanan datang. Ada beberapa juru masak di dapur dengan deretan wajan yang siap mengolah pesanan secara bersamaan. Semua juru masak  dilatih langsung oleh Mas Ari, sehingga cita rasa masakan mereka sama semua.

Bakmi godok/Foto: Hermard
Bakmi godok/Foto: Hermard

Bakmi goreng/Foto: Hermard
Bakmi goreng/Foto: Hermard
"Bakminya enak, meskipun berukuran agak besar, tetap mudah dipotong. Bumbunya gurih dan semua terasa seimbang. Tak ada yang berlebihan," jelas ibu negara Omah Ampiran.

Sensasi suasana pedesaan/Foto: Hermard
Sensasi suasana pedesaan/Foto: Hermard
Warung bakmi jawa Mas Ari sengaja mengambil tempat di tengah desa. Hal ini dimaksudakan agar pelanggan mengenal dan dekat dengan suasana desa: sawah membentang, pepohonan di kanan-kiri jalan, kehidupan yang tenteram. 

Menu minumannya pun masih lekat dengan kehidupan masyarakat desa: wedang teh  jahe, jeruk kencur, kencur jahe,  kencur sere, jahe sere, dan kunir asem gula jawa.

Wedang jeruk kencur/Foto: Hermard
Wedang jeruk kencur/Foto: Hermard

"Minumannya memakai rempah asli. Jeruk dicampur kencur, terasa segar. Coba saja Mas Herry, pasti suka," pinta Mas Winarno.

Memang minuman rempah asli menghadirkan sensasi yang tak ada duanya. Karena penasaran, kami memesan berbagai wedang yang membuat badan menjadi hangat.


Walau letaknya di tengah perkampungan, bakmi jawa Mas Ari tetap diburu pecinta kuliner. Sehari bisa menghabiskan lima puluh sampai seratus porsi, terlebih di akhir pekan. Tak mengherankan karena Mas Ari memang dikenal di kalangan pengusaha bakmi jawa. 

Bahkan lelaki dengan dua anak ini selalu menciptakan inovasi baru dalam bidang kuliner. Ia menginovasi iga bakar klatak dan menciptakan menu gokil (sego/nasi kikil). Pengalamannya membantu ibunya, Suwarni, dalam mengolah bebek Klaten juga turut andil dalam menciptakan berbagai menu baru.

Kebersamaan dalam bakmi jawa/Foto: Hermard
Kebersamaan dalam bakmi jawa/Foto: Hermard
"Mungkin minyak jagungnya yang membuat rasa bakmi di sini lebih lembut, ringan, dan enak," ujar Mbak Susetyowati.

Selain menu bakmi dan nasi goreng, pelanggan bisa memesan capcay, tongseng, dan sup ayam. Warung buka dari jam sepuluh pagi sampai sepuluh malam. Jangan takut kehabisan tempat duduk karena warung berukuran luas dan pelanggan bisa memilih tempat duduk sesuka hati: halaman depan, teras, ruang tengah, maupun halaman belakang.

Bebas memilih tempat/Foto: Hermard
Bebas memilih tempat/Foto: Hermard
Bagaimana, sudah siap blusukan ke pereng wetan Prambanan sambil membayangkan hangatnya wedang rempah asli? 

Ayo saksek sak kayange!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun