Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Suara dan Celah Perjuangan Menuju Feminisme

2 Agustus 2019   20:29 Diperbarui: 3 Agustus 2019   10:51 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dhenok Kristianti (Foto: Akun facebook Ay Dhenkrist)

Kritik sastra feminis secara teknis menerapkan berbagai pendekatan yang ada dalam kritik sastra, namun ia melakukan reinterpretasi global terhadap suatu pendekatan itu. 

Kritik yang mula-mula berkembang di Prancis, Amerika, dan Australia ini merupakan sebuah pendirian yang revolusioner yang memasukkan pandangan dan kesadaran feminisme (pandangan yang mempertanyakan dan menggugat ketidakadilan yang "terutama" dialami perempuan yang diakibatkan sistem patriarkhi) di dalam kajian-kajian kesusastraan.

Sebagaimana feminisme, kritik sastra feminisme juga memiliki aliran-aliran tertentu. 

Dalam ulasan ini, saya membatasi konsep pada kritik sastra feminis ideologis yang memusatkan perhatian pada cara menafsirkan teks yang melibatkan pembaca perempuan. Yang dikaji adalah citra atau stereotip perempuan dan meneliti kesalahpahaman mengenai perempuan.

Berdasarkan beberapa konsep di atas, saya berusaha untuk membuat catatan atas puisi Orang Tiada karya Dhenok Kristianti. Berikut puisinya:

Orang Tiada
(Kepada yang merasa ada)

Orang tiada menyapa sesiapa tiada berbalas apa
Orang tiada siapa menyapa selain sepi
Orang tiada dibiarkan lenyap bayang pun tiada
Orang tiada siapa peduli?

Orang tiada tiada di benak sesiapa
Orang tiada tiada harga bagi sesiapa
Orang tiada biarkan saja tiada
Orang tiada tiada rugi seandainya tiada juga

Orang tiada tiada layak ada bersama
Orang tiada tiada layak punya suara
Orang tiada tiada layak ada di jamuan pesta
Orang tiada tiada layak menjadi ada
....
Orang tiada siapakah sesungguhnya?
Orang tiada ialah yang tiada hati bagi orang tiada
Orang tiada ialah yang tiada faedah bagi orang tiada
Sebab tiada cinta kita pun sejatinya tiada!

2012, Dhenok Kristianti

Dhenok Kristianti (Foto: Akun facebook Ay Dhenkrist)
Dhenok Kristianti (Foto: Akun facebook Ay Dhenkrist)

Jika ditinjau dari sisi pragmatik, maka aura atau efek estetis, didaktif, terkait di dalamnya juga kepekaan batin atau sosial sangat melekat dalam puisi Orang Tiada. Adapun obyek dari puisi ini, sebagaimana tersurat di dalamnya yaitu kepada yang merasa ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun