Cakra tersenyum "Oiya?" lalu mengarahkan lagi pandangannya ke depan sambil berujar " Aku tak  tahu itu" sambil menaikkan tangan mengusap kepala Adhista, Dhista menurunkan kepalanya membiarkan, hingga usapan itu turun ke lengan kiri dan menggengam lembut jemari Dhista.
Dhista melihat ke wajah itu....tatapan mata itu telah kosong seiring genggaman itu lepas bersamaan butiran salju yang turun, ruh Cakra meninggalkan raganya.  Hembusan angin semilirpun semakin menusuk sembilu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!