Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Motivator generasi milenial, Guru

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Motivator generasi milenial, Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Matematika? Keciiiilllll.....

16 Agustus 2021   06:13 Diperbarui: 16 Agustus 2021   06:18 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masih sering dikunjungi oleh siswa walau sekarang  mereka sudah duduk di bangku SMP (Dokpri)

Toh nanti mereka bisa menekuni karir sebagai seorang public speaking yang tak mesti paham rumus-rumus diferensial dan integral. Atau mereka bisa saja jadi seorang pelukis tanpa perlu ahli logaritma dan sejenisnya.

Sekilas mungkin memang ini terlihat janggal. Namun dari waktu ke waktu, wajah siswa mulai ceria setiap kali jam pelajaran hitung-hitungan menghampiri. Jumlah kerutan dikening siswa perlahan berkurang bahkan sirna menghadapi deretan angka-angka.

Karena mereka merasa tidak terancam walau mungkin nanti akan gagal paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

Dan yang membuat senyum guru mulai mengembang, nilai-nilai matematika siswa yang diampunya perlahan meningkat dari biasanya. Bahkan siswa yang acapkali mendapat nilai paling buruk kini mulai menyentuh KKM.

Tanpa sadar siswa digiring untuk menyukai matematika. Tanpa sadar mereka diajak lihai dengan materi hitung-hitungan. Nilai yang diperoleh memang belum terbaik jika dibanding sekolah-sekolah lainnya.

Tapi itu bukan masalah. Yang terpenting, mereka berhasil menakhlukkan rasa takut. Memperoleh nilai lebih baik dari hasil kerja keras sendiri. Tanpa perlu celingak-celinguk mencari bahan contekan.

***

Kisah di atas pengalaman pribadi saya sahabat pembaca. Saya sangat menyesali sebuah kekhilafan di masa lalu. Marah besar ketika nilai-nilai siswa tak sesuai harapan. Memaksa siswa menjadi yang terbaik di semua bidang.

Perlahan, saya menyadari itu keliru dan tindakan bulying pada siswa. Menyadari ini salah, perlahan saya mulai merubah teknik mengajar.

Walau kadang ada yang menertawai dengan gaya mengajar yang sedikit unik. Tapi cuek saja. Asal siswa bahagia dan nyaman serta berani menemukan jalan terbaik dalam meraih cita mereka. Dan selagi itu tak melanggar norma-norma yang ada, lanjut saja

Wallahualam

Ruang Mimpi, Jum'at, 27 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun