Evaluasi yang Membentuk, Bukan Menghakimi
Dalam model PjBL, evaluasi tidak lagi hanya terfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses. Guru melakukan penilaian secara formatif dan sumatif dengan menggunakan rubrik yang telah disiapkan. Aspek yang dinilai mencakup kemampuan berpikir kritis, kerja sama tim, kreativitas, tanggung jawab, serta nilai-nilai karakter islami. Selain itu, evaluasi juga dilakukan melalui pameran proyek yang menghadirkan orang tua dan masyarakat, menjadikan proses pembelajaran lebih transparan dan partisipatif.
Refleksi menjadi bagian penting dalam evaluasi. Peserta didik diajak untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka, menilai keberhasilan maupun kendala yang dihadapi, serta merancang langkah perbaikan di masa depan. Ini adalah bentuk penilaian yang mendidik, bukan menghakimi.
Menuju Pendidikan Muhammadiyah yang Transformatif
Model pembelajaran PjBL yang diterapkan SDU Permata Mulia memberikan gambaran konkret tentang bagaimana pendidikan Muhammadiyah dapat berjalan seiring dengan semangat Kurikulum Merdeka dan tuntutan zaman. Pendidikan tidak hanya membekali peserta didik dengan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebajikan yang akan membimbing mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Integrasi antara PjBL dan Risalah Islam Berkemajuan adalah bentuk nyata dari inovasi pendidikan Islam yang relevan, kontekstual, dan berkemajuan. Model ini patut dijadikan rujukan oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya, bahkan oleh institusi pendidikan umum, sebagai contoh bagaimana pendidikan dapat menjadi jalan peradaban yang mencerdaskan dan mencerahkan.
Dengan PjBL Berkemajuan, SDU Permata Mulia tidak hanya mendidik anak-anak menjadi pintar, tetapi juga menjadikan mereka manusia yang utuh: cerdas spiritual, emosional, sosial, dan intelektual. Inilah tujuan utama pendidikan Muhammadiyah: mencetak generasi khairu ummah yang siap menyongsong masa depan dengan iman, ilmu, dan amal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI