Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa iseng² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup Bukan Hanya Tentang Pencapaian, Tapi Juga Tentang Penerimaan

25 April 2024   19:00 Diperbarui: 25 April 2024   19:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sumber gambar : Canva/Heri Hermawan

Hidup bukan hanya tentang mencapai tujuan-tujuan tertentu atau memperoleh hal-hal materi, tetapi juga tentang menerima kenyataan yang terjadi dalam hidup dengan ikhlas. Artinya, kita harus belajar untuk menerima kehilangan dan perubahan dalam hidup dengan lapang dada, karena pada akhirnya, segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan dan bukan milik kita sepenuhnya.

Marcus Aurelius mengatakan, 

"Hidup bukan tentang memiliki semua hal yang kita inginkan, tetapi tentang menghargai apa yang kita miliki."

Sejalan dengan pemikiran Epictetus menyatakan, 

"Jangan pernah mempermasalahkan apa yang tidak dapat kamu kendalikan, karena sejatinya, yang dapat kamu kendalikan hanyalah reaksi dan sikapmu terhadap situasi tersebut."

Dalam konteks pandangan agama Islam, terdapat banyak ayat Al-Quran dan hadis yang mengajarkan nilai-nilai kesabaran, ikhlas, dan tawakal. Misalnya:


Al-Quran (Al-Baqarah 2:156)

 "Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami lah kamu akan dikembalikan."

Hadis Riwayat Bukhari juga menjelaskan

"Sesungguhnya ada pada tubuh manusia segumpal daging; jika baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya. Itulah hati."

Pandangan ini mengajarkan kita untuk menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup dengan ikhlas, baik itu keberhasilan maupun kegagalan, serta menghargai apa yang sudah kita miliki tanpa terlalu mengikat diri pada materi atau pencapaian yang sifatnya fana.

TIPS -TIPA AGAR KITA SENANTIASA IKHLAS DALAM MENJALANI APA YANG TELAH TUHAN GARISKAN :

1. Menerima Kehidupan dengan Ikhlas

 Mulailah dengan menerima kenyataan bahwa hidup akan terus berubah dan penuh dengan tantangan. Terimalah setiap kejadian baik buruk dengan ikhlas, tanpa terjebak dalam perasaan kesedihan atau kekecewaan yang berlebihan.

2. Bersyukur dan Mensyukuri

Perluas perspektif dengan selalu mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, termasuk hal-hal kecil yang sering terlewatkan. Bersyukur membantu kita menghargai nikmat-nikmat Allah dan menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur.

3. Berpikir Positif

Latih pikiran untuk selalu berpikir positif meskipun menghadapi kesulitan. Fokuskan energi pada solusi daripada masalah, dan percayalah bahwa setiap kesulitan pasti ada hikmahnya.

4. Bersikap Sabar

Sabar adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan baik. Ketika menghadapi ujian atau cobaan, berusaha untuk tetap tenang, sabar, dan berserah diri kepada Allah.

5. Membangun Hubungan yang Baik 

Penting untuk menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita, termasuk keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Memberikan kasih sayang, empati, dan dukungan kepada sesama dapat membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain.

6. Menyumbangkan Kebaikan

Berikan kontribusi positif dalam kehidupan orang lain dan lingkungan sekitar. Melakukan kebaikan tanpa mengharapkan balasan dapat memberikan rasa puas dan kebahagiaan yang mendalam.

7. Mengembangkan Spiritualitas

 Perkuat hubungan dengan Tuhan melalui ibadah, dzikir, dan refleksi diri. Kehadiran spiritual yang kuat membantu kita menemukan kedamaian batin dan arah hidup yang lebih bermakna.

Dengan mengamalkan prinsip-prinsip ini secara konsisten, kita dapat menjalani kehidupan yang baik yang diwarnai dengan kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan baik secara fisik maupun spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun