Mohon tunggu...
Nodi Herhana
Nodi Herhana Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Teacher of Civic Education

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membersamai Si Buah Hati

18 Juli 2020   22:26 Diperbarui: 18 Juli 2020   22:19 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Kecilku. Foto: Dok. Pribadi Nodi Herhana

Terkadang bagi seorang ayah yang baru memiliki anak pertama akan merasa canggung atau kaku atau tidak berani untuk menggendong bayi mungilnya. 

Bayi yang baru lahir memiliki struktur tulang yang masih lunak dan rentan, jika tidak hati-hati maka bisa berakibat buruk bagi keadaan si bayi. Namun bagi saya menggendong bayi tidak sesulit yang dibayangkan. 

Demi membersamai sang anak saya juga harus mampu untuk sekedar menggendongnya. Yang penting hati-hati dan pelan-pelan, Insya Allah aman terkendali.

Membersamai bayi dengan menggendong bukan saja menjadi momen pendekatan antara ayah dan anak tetapi juga untuk mengendalikan anak dalam kondisi tertentu. 

Misalnya saat anak menangis, menggendong bisa jadi obat ampuh untuk menenangkannya. Atau misalnya saat ibunya ada perlu tertentu, ayah bisa menggantikannya untuk menggendong si anak.

2. Menggantikan Popok

Bagi bayi yang baru lahir, buang air kecil dan buang air besar tidak cukup satu dua kali dalam sehari, bahkan belasan kali. Sosok ayah perlu menguasai bagaimana membuka popok, membersihkan area pantat bayi, dan memasangkannya kembali dengan cepat dan benar. 

Bayi biasanya tidak nyaman sesaat setelah BAK atau BAB, nah ayah bisa dengan cepat mengurusnya, jadi tidak perlu menunggu ibunya yang mengurus.

Tidak sekadar menggantikan popok, tetapi juga mencucikan popoknya. Biasanya dalam sehari beberapa kali mencuci popok bayi. Gantian sama ibunya, sekali-kali ayah juga harus mau mencuci popok anaknya. Lagian tidak secapek mencuci pakaian orang dewasa kok, tenang aja.

3. Begadang

Membersamai anak tidak cukup hanya ketika siang hari, malam haripun kita perlu menemaninya. Meskipun ketika bayi bangun malam hanya bisa ditenangkan oleh ibunya, paling tidak ayah juga ikut bangun menemani ibu agar tidak merasa sendirian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun