Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pemilu, Toleransi Politik dan Indonesia Damai

10 Februari 2024   12:43 Diperbarui: 10 Februari 2024   13:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap Toleran - dutadamaiyogyakarta.id

"Jika kita tidak dapat mengakhiri perbedaan kita sekarang, setidaknya kita dapat membantu dunia aman untuk keragaman," kata John F. Kennedy. Pernyataan ini mungkin relevan bisa kita lakukan di pilpres 2024 ini. Faktanya, perbedaan di Indonesia tidak bisa dihindari. Perbedaan merupakan keniscayaan yang tidak bisa dilawan. Tak terkecuali perbedaan dalam menentukan pilihan politik.

Berbeda dalam pilihan politik memang menjadi hal yang wajar. Di pilpres 2024 ini, setidaknya ada tiga pasangan calon yang harus dipilih. Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Ketiga pasangan ini akan bertarung memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden.

Pemilu 2024 memang penuh dengan dinamika. Tensi politik sudah menguat sejak tahun 2023 lalu. Terlebih dengan majunya Gibran, semakin membuat tensi politik kian memanas. Elit politik banyak yang berpindah partai. Disisi lain provokasi politik di media sosial juga terus mengemuka.

Akibatnya, antar sesama tidak ada lagi rasa saling menghormati. Antar sesama merasa paslon yang dipilih yang paling mengerti, paling bisa, dan paling segalanya. Sementara paslon yang lain dianggap sebaliknya.

Para pendukung tidak berusaha memberikan pemahaman yang benar. Para elit politik juga minim memberikan pendidikan politik ke publik. Yang muncul hanyalah saling sindir, saling kritik, dan saling menjatuhkan. Pada titik inilah perlu namanya toleransi politik.

Selam aini mungkin kita sudah familiar dengan toleransi budaya dan agama. Seperti kita tahu, Indonesia mempunyai banyak keragaman suku, budaya, bahasa dan agama. Karena keragaman itulah toleransi budaya dan agama menjadi hal yang familiar dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks pemilu 2024, toleransi politik juga penting untuk dilakukan. Sekilas memang terkesan mudah, namun kenyataannya sulit diimplementasikan bagi sebagian orang. Belajar untuk bisa menerima kekurangan dan kelebihan, menjadi sulit karena ada persaingan untuk memenangkan pilpres. Akibatnya, banyak oknum yang berpikir pragmatis. Yang terjadi kemudian intoleransi politik. Bentuknya adalah hate speech, black campaign hingga menyebarkan berita bohong.

Karena Indonesia ini sangat beragam, karakter masyarakatnya pun juga saling berbeda satu dengan lainnya. Cara pandangnya pun juga banyak perbedaan. Ketika masyarakat tidak bisa berpikir obyektif dan toleran, apalagi tidak disertai dengan literasi yang kuat, dikhawatirkan akan mudah terpengaruh dan menjadi korban provokasi. Toleransi menjadi elemen penting dalam pemilu, agar kita bisa menyatukan setiap perbedaan, baik dari sisi agama, budaya dan politik.

Jika kita bisa melakukan hal ini, dari level masyarakat bawah hingga ke level presiden, niscaya akan terwujud pemilu damai. Ketika kontestasi politik bisa dilakukan secara suka cita, diharapkan Indonesia akan semakin damai. Bebas dari segala bibit negatif, baik itu dalam bentuk provokasi, intoleransi, radikalisme atau apapun, yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan. Indonesia damai harus menjadi komitmen bersama. Dan melalui pemilihan presiden dan wakil presiden serta legislative ini, juga harus kita lewati dengan cara jujur, adil dan damai. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun