Akibatnya, banyak anak belajar tanpa semangat, hanya menjalani sekolah seperti rutinitas tanpa makna.Â
Ini bukan sekadar soal akademik---tapi soal kesehatan mental dan tumbuhnya kepercayaan diri.
Siapa yang Paling Berhak Memilih?
Pertanyaan ini penting: siapa yang paling berhak menentukan jurusan SMA seorang anak? Guru? Orang tua? Atau anak itu sendiri?Â
Jawaban paling bijak adalah: semua harus terlibat, tapi keputusan akhir ada pada anak. Tugas orang tua dan guru adalah membimbing, bukan memaksa.
Penjurusan idealnya tidak hanya berdasar nilai raport, tapi juga lewat asesmen minat dan bakat, konseling pendidikan, dan diskusi terbuka.Â
Ketika anak diberi ruang memilih, mereka akan belajar bertanggung jawab atas pilihannya.Â
Di sinilah pendidikan yang memanusiakan benar-benar bisa terjadi---bukan sekadar mencetak angka, tapi merawat jiwa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI