Musim bediding datang tanpa aba-aba. Dingin menyeruak dari lantai rumah hingga ke tulang.Â
Saat selimut tak cukup menenangkan, tubuh pun memberi isyarat: saatnya menghangatkan diri dari dalam. Bukan cuma dengan teh atau kopi, tapi dengan ramuan yang juga menyegarkan fungsi ginjal kita---organ yang diam-diam terus bekerja menyaring racun dalam tubuh.
Sambil meringkuk di sofa, aku mulai menyiapkan jamu racikan sendiri. Sederhana, hangat, dan menenangkan. Karena musim bediding bukan cuma tentang cuaca, tapi tentang perhatian kecil untuk tubuh sendiri yang sering kita abaikan.
Musim Bediding, Waktunya Tubuh Butuh Hangat dari Dalam
Musim dingin lokal atau "bediding" kerap bikin kita lebih malas bergerak, minum air pun jadi lupa. Padahal, ginjal kita tetap butuh cairan dan rangsangan agar tidak 'mandek' menyaring racun.Â
Salah satu cara mengakalinya: minum ramuan hangat yang kaya manfaat. Jahe, kunyit, seledri, hingga kumis kucing bisa jadi solusi alami yang murah dan mudah didapat.
Racikan Jamu Sederhana: Seledri, Jahe, dan Kumis Kucing
Berikut resep jamu hangat khas musim dingin:
Bahan:
- 2 batang seledri segar
- 1 ruas jahe
- 1 sdt kunyit bubuk (atau 1 ruas kunyit segar)
- segenggam daun kumis kucing
- 500 ml air
Cara Membuat:
Rebus semua bahan dalam panci tertutup selama 15 menit, saring, dan minum hangat. Ideal diminum pagi hari saat perut kosong untuk membantu detoks ginjal secara alami.
Menghangatkan Tubuh, Membersihkan Ginjal, Menenangkan Pikiran
Jamu ini bukan cuma untuk fisik. Aroma rempah yang menguar pelan bisa membantu menenangkan pikiran yang lelah karena cuaca atau rutinitas.Â
Menyeruput jamu saat pagi dingin bisa jadi momen kontemplasi kecil: bahwa tubuh ini layak dirawat, bukan hanya digunakan.