Mohon tunggu...
Herdi Hendrawan
Herdi Hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Hidayah bisa datang melalui pintu rasa takut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Disiplin Terintegrasi: Fisik, Pikiran dan Jiwa

10 Oktober 2023   06:48 Diperbarui: 10 Oktober 2023   08:02 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Koleksi Pribadi

Disiplin adalah suatu konsep yang mengacu pada kualitas atau perilaku seseorang yang menunjukkan ketaatan, ketertiban, dan patuh terhadap aturan, norma, atau tugas yang telah ditetapkan. Disiplin mencakup kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri, bekerja keras, dan menjalankan tugas dengan baik tanpa perlu dipaksa atau diawasi secara ketat.

Disiplin dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk dalam pendidikan, pekerjaan, kehidupan pribadi, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Ini mencakup aspek-aspek seperti kepatuhan terhadap jadwal, ketepatan waktu, tata krama, integritas, tanggung jawab, dan ketaatan terhadap hukum atau peraturan.

Ketika seseorang memiliki disiplin yang kuat, mereka cenderung lebih mampu mencapai tujuan mereka, mempertahankan komitmen, dan menghindari tindakan yang tidak etis atau melanggar aturan. Disiplin adalah kualitas yang penting dalam mencapai kesuksesan dalam banyak aspek kehidupan.

Begitu pula halnya dengan seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Kedisiplinan dalam profesi pendidikan adalah perihal yang harus senantiasa dijaga agar proses pendidkan berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh semua pihak. 

Seorang guru dituntut untuk memiliki fisik yang kuat, pikiran yang sehat, serta jiwa yang bersih. Hal ini tidaklah berlebihan karena berkaitan dengan ketercapaian dari sebuah proses pendidikan itu sendiri. 

Agar hal tersebut dapat terbangun, tentu membutuhkan banyak upaya yang semestinya dilakukan oleh seorang guru terutama dalam hal mendisiplinkan dirinya sendiri sebelum mendisiplinkan para anak didik. Paling tidak, mendisiplinkan fisiknya, pikirannya, serta jiwanya.

Disiplin fisik mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan tubuh dan menjaga kesehatan fisik dengan konsisten. Termasuk didalamnya menjaga kesehatan dan kebugaran, membangun ketahanan fisik dan mental, kepatuhan terhadap rutinitas keseharian seperti tidur yang cukup, menjaga pola makan yang sehat, serta berolah raga secara teratur.

Disiplin pikiran merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan serta mengarahkan pikiran dengan cara yang produktif, fokus, dan terorganisir. Ini melibatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian pada tugas atau tujuan tertentu, mengelola gangguan atau pemikiran yang tidak perlu, serta menjaga ketenangan mental dalam menghadapi tantangan atau tekanan.

Disiplin jiwa berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengendalikan, mengarahkan, serta merawat aspek-aspek batiniah atau emosional dalam diri seseorang. Disiplin jiwa melibatkan pemahaman diri, pengendalian emosi, dan kemampuan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadi. 

Ini merupakan kemampuan untuk memenej dan memahami perasaan, nilai-nilai, dan keyakinan yang membentuk aspek-aspek batiniah seseorang. 

Disiplin jiwa membantu seseorang untuk hidup secara lebih sadar, bermakna, dan harmonis dengan diri mereka sendiri serta orang lain. Hal ini membantu kita untuk tetap fokus pada tujuan, mengelola emosi dengan baik, dan mengambil keputusan yang bijaksana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun