Sekumpulan Iba di Matamu
Sorot matamu laksana
sehelai benang menenun iba
iba yang kau pintal tak sengaja
bukan maksud untuk kaujajakan
Kaugembol belukar hidup
dengan sehelai kain papa
di balik punggung ringkih
kautelan senyap rintih
Kau akrabi sulit yang melilit
hanya segelintir lengan menggamit
selebihnya hanya acuh tak peduli
remukan sepotong empati
Mencabik perih pedih
namun kau enggan bersedih
sebab permata beningmu
telah kering sekering ikan asin
Kau jemur di atas tampah
dijilat lidah surya nan rakus
menelusup seperti tikus
mengendus mencium bau
Nak tatap matamu
menjelma telaga kesedihan
tempat kau reguk kesukaran
seteguk demi seteguk
Kembungkan perutmu
H 3 R 4
Jakarta, 30/01/2023