Syair Tuan
Syair Tuan lebih membuai
dari candu segala candu
di belahan bumi mana pun
tak ubahnya buluh perindu
mengikat erat buat terjerat
hingga merupa sahaya
Dalam syair Tuan seperti
bertutur perihal derita diirasa
selaksa romansa penuh haru-biru
erangan oleh sebab tubuh jiwa
di sayat-sayat sembilu cinta dan
rintih rindu tertahan dalam diam
Tuan tak lepas dari syair
mengguratnya dengan
merah tetes darah segar
dan menghidupkannya dengan
linangan air mata tergenang
laksana genangan kenangan
Tuan memahat syair
teramat dalam sedalam asa
yang sepertinya tak kesampaian
pada Sang Puan yang amat
di agung-agungkan atas nama
cinta dalam genggam damba
Kulucuti dan kulumat
syair-syair pahatan tuan betapa
awan kesedihan memayungi
selembar langit hati nan keruh
menggunung tinggi rasa damba
merengkuh erat relung jiwa
Dan seakan sesakan dada
hingga Tuang enggan bicara
kecuali berbincang dengan senyap
dalam bahasanya yang sukar
diterjemahkan terkecuali oleh
sang pemahatnya dalam ribuan hening
H 3 R 4
Jakarta, 09/11/2022