Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair Tuan

9 November 2022   13:27 Diperbarui: 9 November 2022   13:31 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syair Tuan

Syair Tuan lebih membuai
dari candu segala candu
di belahan bumi mana pun
tak ubahnya buluh perindu
mengikat erat buat terjerat
hingga merupa sahaya

Dalam syair Tuan seperti
bertutur perihal derita diirasa
selaksa romansa penuh haru-biru
erangan oleh sebab tubuh jiwa
di sayat-sayat sembilu cinta dan
rintih rindu tertahan dalam diam

Tuan tak lepas dari syair
mengguratnya dengan
merah tetes darah segar
dan menghidupkannya dengan
linangan air mata tergenang
laksana genangan kenangan

Tuan memahat syair
teramat dalam sedalam asa
yang sepertinya tak kesampaian
pada Sang Puan yang amat
di agung-agungkan atas nama
cinta dalam genggam damba

Kulucuti dan kulumat
syair-syair pahatan tuan betapa
awan kesedihan memayungi
selembar langit hati nan keruh
menggunung tinggi rasa damba
merengkuh erat relung jiwa

Dan seakan sesakan dada
hingga Tuang enggan bicara
kecuali berbincang dengan senyap
dalam bahasanya yang sukar
diterjemahkan terkecuali oleh
sang pemahatnya dalam ribuan hening

H 3 R 4
Jakarta, 09/11/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun