Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Malang Tak Mengerang

30 Agustus 2022   21:08 Diperbarui: 30 Agustus 2022   21:14 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: www.behance.net

Lelaki Malang tak Mengerang

Lelaki malang tak mengerang meski
anak panah merobek dadanya
menembus jantungnya
alirkan merah getih

Ia hanya pejam dan diam takada
aura ketakutan di gurat keras
wajah yang lamat-lamat
terlihat memucat

Dersik angin menabuh dedaunan
menggesek ranting seakan
membuat ngilu dan pilu
alunkan bait simfoni

Disaksi purnama penuh amarah
seakan ingin serta merta
melumat pekat jahat
disela amuk kalap

Lelaki malang didapati limbung
selepas tubuh nan kokohnya
tegak berdiri menghalau
hempas keras angin

Hingga kemudian roboh ke tanah
dengan anak panah masih
tetap tertancap serta
tetes merah getih

Mengalir deras sederas tangisan
diam semesta dan erangan
serigala rimba seakan
tak terima suratan

Memahat takdir perihal nafas hidup
yang berakhir dan gagak hitam
terbang berkelebat cepat
di antara raungan

Kidung kematian bergema penuhi
semesta tersaput kelam jelaga
sang lelaki pun rebah di atas
bentala menutup netra

Ia telah pergi ke alam baka diiringi
puja-puji kidung kematian dan
sejenak selembar langit
hitam tumpahkan

Sepercik tinta kesedihan

H 3 R 4

Jakarta, 30/08/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun