Perempuan Sepuh dan Tangguh Bali
Derap sepatu waktu terus laju
akar tradisi terpelihara
tumbuh kuat dalam nadi
perempuan sepuh Bali
dalam rengkuh sahaja serta
lilit sehelai kain budaya
menatap dengan tatap cerdas
meski lamat-lamat sepenggal
masa muda terampas
menyisa pahatan bijaksana
pada lisan yang kerap terjaga
dan acapkali memberi
sekeranjang wejangan
dilumuri sorot mata
penuh rasa welas asih
tak pernah lelah menyentuh
dengan tangan-tangan jiwa yang
haus akan sepercik dahaga kasih
dan tak pernah letih berbincang
dengan bahasa kalbu bertutur
perihal selembar selendang santun
di atas lembut ucap kata yang
memahkotai para perempuan Bali
dalam kental tradisi serta genggam
kuat budaya kerap terjaga
dari masa ke masa
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 28/01/2022